Agus Supriyanto, dihadirkan dalam gelar kasus, Senin (20/6) di Polres Tabanan. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Sopir bus nahas yang terlibat lakalantas di jalan Denpasar-Bedugul, tepatnya di Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan, Agus Supriyanto, dihadirkan dalam gelar kasus, Senin (20/6) di Polres Tabanan. Dalam lakalantas itu, seorang pejalan kaki, Ni Wayan Wandani, tewas dan 8 orang mengalami luka-luka.

Saat ditemui awak media, Agus meminta maaf pada seluruh korban. Terutama bagi keluarga korban meninggal dunia, karena memang kejadian ini tidak disengaja.

Baca juga:  Saat Hendak Kabur, Dua Maling Ditangkap

Ia juga mengaku sempat panik saat mengetahui rem bus yang dikendarainya blong dan sudah berupaya menurunkan transmisi agar laju kendaraan lebih melambat. Termasuk zig-zag untuk berusaha bagaimana cara bus bisa berhenti.

Sebab, jika banting setir ke kiri korban kemungkinan lebih banyak. “Saya sudah berusaha sebisa mungkin menghentikan laju kendaraan, di depan saya ada mobil itu saya tabrak, setelah itu terus berusaha lagi bagaimana cara agar kendaraan bisa berhenti. Keburu ada jalan turunan, tidak mungkin saya banting setir ke kanan karena kondisi jalan sangat ramai, meski demikian saya minta maaf, saya tidak ada unsur sengaja,” ucapnya.

Baca juga:  Porprov Bali, Kesebelasan Denpasar dan Tabanan Menang

Sebelumnya, sebuah bus pariwisata yang mengangkut siswa SMP dari Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (18/6) mengalami lakalantas dan menabrak sejumlah kendaraan di Banjar Pacung, Baturiti. Bus ini mengangkut rombongan dari obyek wisata Ulundanu Beratan dan berencana ke Gianyar.

Dari data kepolisian, kendaraan yang terlibat lakalantas sebanyak 8 unit mobil dan 2 unit motor. Peristiwa ini mengakibatkan satu orang meninggal dan 8 orang luka-luka. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Perjuangan SJB Berujung Turunnya Dirjenpas Kemenkumham ke Bali
BAGIKAN