SINGARAJA, BALIPOST.com – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, nampaknya memberi perhastian serius terhadap warga Desa Sumberkelampok di Kecamatan Gerokgak. Buktinya, dipertengahan tahun ini, Pemerintah Pusat melalui kebijakan Presiden menggulirkan program pemberdayaan masyarakat di Buleleng barat.
Tak tanggung-tanggung, kalau dikalkulasikan nilai dari 21 program pemberdayaan itu mencapai Rp10 miliar. Perhatian Pemerintah Pusat ini tidak lepas karena Desa Sumberklampok sendiri sebagai salah satu sasaran program reforma agraria.
Dari 137 sasaran di Indonesia dalam penyerahan integrasi 21 program pemberdayaan lintas kementerian. Tak hanya itu, Pemerintah Pusat menetapkan Desa Sumberkelampok sebagai kampung reforma agraria.
Guliran program pemberdayaan masyarakat itu secara resmi diserahkan, Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia (KSP RI), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, di balai Desa Sumberkelampok, Selasa (21/6). Rombongan KSP Moeldoko bersama beberapa menteri itu disambut Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Ardana Sukawati (Cok Ace), Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Buleleng.
Saat membacakan sambutannya, Moeldoko mengatakan, penyerahan integrasi 21 program pemberdayaan lintas kementerian untuk reforma agraria di Desa Sumberklampok adalah upaya Pemerintah Pusat dalam mengembangkan dan meningkatkan sektor pertanian, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), kelautan, pendidikan dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Dari puluhan program pemberdayaan itu diantaranya, berupa 100 ekor bibit sapi Bali. “Semua bantuan yang disalurkan hari ini dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat di sini (Desa Sumberklampok-red),” katanya.
Sementara itu terkait dicanangkannya Desa Sumberklampok menjadi kampung reforma agraria, ia juga meminta seluruh lapisan masyarakat untuk memanfaatkan bantuan lintas kementerian ini dengan baik. Dari berbagai bantuan itu, terdapat juga beasiswa untuk jenjang Diploma 3 (D-3) dan Diploma 4 (D-4) pendidikan vokasi di Politeknik untuk 37 peserta didik. Kemudian biaya operasional penyuluh untuk melakukan pembinaan kepada kelompok-kelompok di Buleleng.
Moeldoko berharap besar masyarakat Sumberklampok tidak main-main dalam melaksanakan berbagai kegiatan kampong reforma agraria. Sehingga dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun ke depan, Sumberklampok dapat mewujudkan hasil yang maksimal dari apa yang menjadi tujuan bersama dalam program lintas kementerian ini.
Sementara itu Perbekel Sumberklampok, Wayan Sawitrayasa mengaku bangga dan beterrima kasih atas perhatian besar Presiden Jokowi. Berkat perjuangan semua pihak, konflik tanah selama 61 tahun lalu dapat diselesaikan sehingga masyarakat Sumberklampok dapat bernafas lega dengan kepemilikan sertipikat tanah atas hak milik. “Terima kasih atas upaya luar biasa ini kepada masyarakat kami sehingga kini kami dapat bernafas lega dengan sertifikat tanah atas milik sendiri. Kami juga mohon bantuan Bapak KSP Moeldoko untuk menuntaskan permasalahan lahan yang dihuni masyarakat timtim,” ujarnya.
Terkait pemanfaatan bantuan yang diterima, Perbekel Sawitrayasa berkomitmen untuk bersungguh-sungguh melaksanakan program kampung reforma agraria di Sumberklampok. Berbagai bantuan yang diterima akan diimplementasikan dengan baik dan control penuh dari pihak pemerintah desa. “Saya minta kepada seluruh masyarakat Sumberklampok untuk memegang teguh amanat reforma agraria ini. Semua demi kemajuan desa dan kesejahteraan masyarakat, sehingga ke depannya kita dapat lebih berkembang maju,” tegasnya. (Mudiarta/Balipost)