Nengah Darsana. (BP/Ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Bangli dinilai perlu membuat program edukasi kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah. Hal itu sebagai salah satu upaya mengatasi masalah saluran drainase di Kota Bangli yang sering meluap akibat tersumbat sampah.

“Jadi tidak hanya buat program penanganan sampah secara fisik dengan pengangkutan, penyediaan tong sampah, tapi pemerintah daerah perlu juga buat program semacam edukasi pengelolaan sampah ke masyarakat,” kata anggota DPRD Bangli Nengah Darsana, Rabu (22/6).

Baca juga:  Jelang Akhir Tahun, Pemkab "Launching" Tiga Program Inovatif

Dengan edukasi dan sosialisasi yang masif diharapkan dapat menyadarkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan mengajarkan bagaimana cara mengelola sampah dengan benar. Kata Darsana, pemerintah provinsi Bali sudah membuat program berkaitan penanganan sampah berbasis sumber. Program itu menurutnya bagus.

Namun di Bangli, itu belum terimplementasikan optimal. Agar program itu bisa diimplementasikan semua masyarakat maka perlu terus disosialisasikan.

Selain melakukan edukasi dan sosialisasi, pola penanganan sampah kata Darsana juga masih perlu ditingkatkan oleh Dinas Lingkungan Hidup. Jam angkut sampah perlu ditingkatkan lagi. Selain itu fasilitas tong/bak sampah di tempat umum perlu disediakan dan diperbanyak. Sehingga memudahkan masyarakat membuang sampah.

Baca juga:  Banyak Aktivitas Sekolah, Jadwal Pembuangan Sampah di Depo Kreneng Diubah Lagi

Untuk mengatasi masalah banjir di Kota Bangli, politisi Golkar itu juga memandang Pemkab perlu membuat perencanaan pengaturan pembuangan air. Perencanaan harus dibuat secara matang supaya berfungsi maksimal. “Jangan sampai sudah dibuat menelan anggaran APBD banyak namun justru tidak berfungsi,” kata Darsana.

Sebagaimana yang diberitakan semeblumnya saluran drainase di Pojok Alun-alun Bangli jebol akibat tersumbat sampah saat hujan belum lama ini. Oleh Pemkab sampah yang menyumbat saluran drainase itu kemudian ditanganj dengan cara diangkat menggunakan alat berat. Sedikitnya dua truk sampah berhasil diangkat sejak Senin (20/6) hingga Selasa (21/6) siang. (Adv/balipost)

Baca juga:  Desa Kayubihi Tolak Rencana Pengiriman Sampah dari Tiga Kabupaten ke TPA Regional
BAGIKAN