Bupati Karangasem I Gede Dana saat ngaturang banten otonan yang diselenggarakan di Taman Budaya Candra Bhuana, Rabu (22/6) malam. (BP/Istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Perayaan HUT ke-382 Kota Amlapura yang diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari pawai hingga pameran seni dan budaya selama 14 hari penuh. Digelar dengan penuh kesederhanaan namun demikian perayaan berlangsung begitu meriah.

Selain itu peringatan Hari Jadi ke-328 Kota Amlapura juga ditandai dengan prosesi agama Hindu yaitu ngaturang banten otonan yang diselenggarakan di Taman Budaya Candra Bhuana, Rabu (22/6) malam. Bupati Gede Dana, mengungkapkan, HUT Kota Amlapura kali ini tidak ada pemotongan tumpeng.

Sebab, menurutnya, peringatan HUT di Bali identik dengan Otonan. Sehingga upakara sesayut pageh tuwuh yang menjadi sarana upacara peringatan dipakai untuk memperoleh umur panjang dirgayusa dan simbol ngeset aledan peras adalah sebagai simbolisasi untuk memperoleh keberhasilan.

Baca juga:  Pertanian Punah Ritual Susah

“Otonan adalah hari dimana seseorang memperingati hari kelahirannya, ditujukan untuk memanjatkan rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi atas napas dan kehidupan yang telah diberikan,” ujarnya.

Menurut Gede Dana, manusia dilahirkan ke dunia diberikan kesempatan untuk memperbanyak perbuatan baik, sehingga bisa meningkatkan kualitas hidupnya. Melalui otonan, seseorang diharapkan bisa mengubah perilakunya menjadi lebih baik, bijaksana, dan welas asih baik kepada orangtua, saudara, keluarga, serta masyarakat.

Baca juga:  Kremasi Hewan, Ritual Aktualisasi Diri

“Peringatan Hari Ulang Tahun adalah identik dengan hari lahir, Sehingga upakara sesayut pageh tuwuh yang menjadi sarana upacara hari ulang tahun dipakai untuk memperoleh umur panjang dirgayusa dan Simbol ngeset aledan peras adalah sebagai simbolisasi untuk memperoleh keberhasilan. Harapan panjang umur dan berhasil adalah impian semua orang melalui peringatan hari lahirnya,” katanya.

Selain itu, Bupati asal Datah ini menjelaskan, hari jadi ke-382 Kota Amlapura mengangkat tema yakni “Udhaka Anjali Kerthi” yaitu memuliakan Air untuk Kesejahteraan Manusia, dengan logo berbentuk Gunung, Gapura, Candi Bentar, Bunga Padma dan angka 382 yang yang mengandung makna landasan filosofis dalam menjalankan pemerintahan di Kabupaten Karangasem adalah Padma Bhuwana yang memberikan prioritas pada bidang pertanian dan pelestarian adat budaya untuk mendukung pembangunan kepariwisataan.

Baca juga:  Wagub Bali Minta Karangasem Kontrol OTG COVID-19

“Mulai hari ini akan diselenggarakan pameran hasil-hasil komoditi Kabupaten Karangasem yang diikuti oleh para pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Karangasem. Di sela-sela kegiatan pameran juga akan ditampilkan pagelaran seni dan budaya untuk memberikan hiburan ke masyarakat Karangasem,” imbuh Bupati Gede Dana. (Adv/balipost)

BAGIKAN