Ilustrasi. (BP/Dokumen)

JAKARTA, BALIPOST.com – Survei elektabilitas calon presiden digelar Polmatrix Indonesia. Pendapat responden dijaring pada 16-21 Juni 2022 terhadap 2.000 orang yang mewakili 34 provinsi.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto menyebutkan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lebih unggul daripada Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Berkat limpahan pemilih, elektabilitas Anies berhasil mengungguli baik Prabowo maupun Ganjar dalam bursa capres,” ucap Dendik, Minggu (26/6).

Berdasarkan hasil survei Polmatrix yang diterima di Jakarta, Minggu, Anies Baswedan di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 20,8 persen, sedangkan Prabowo menyusul di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 19,3 persen, kemudian Ganjar Pranowo sebesar 18,8 persen.

Baca juga:  PDIP Bersiap Umumkan Pendamping Ganjar di Pilpres 2024, Rumah Megawati Dijaga Ketat

Ia mengungkapkan dukungan publik terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk pencapresan mengalami peningkatan sepanjang paruh pertama 2022. Temuan survei Polmatrix Indonesia menunjukkan Anies berhasil naik hingga unggul dalam bursa calon presiden.

Jika dibandingkan dengan survei pada Maret 2022, nama-nama yang menguasai enam besar capres mengalami penurunan elektabilitas, kecuali Anies. “Bisa dikatakan, Anies memperoleh limpahan dukungan dari pemilih capres-capres potensial yang bakal berlaga pada Pilpres 2024,” ucapnya.

Menurut Dendik, melejitnya nama Anies tidak lepas dari dukungan yang diberikan sejumlah partai politik untuk mengusungnya sebagai capres. Misalnya, gelaran Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem yang memunculkan nama Anies di antara sejumlah nama yang diusulkan dari daerah-daerah.

Partai-partai yang lain pun menunjukkan arah dukungan terhadap Anies, seperti PKS, PPP, dan PAN. Menguatnya Anies juga membuka kemungkinan terbentuknya poros koalisi yang diinisiasi NasDem, di luar poros PDI Perjuangan maupun Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Baca juga:  Bobby Kertanegara, Dari Kucing yang Suka Berkeliaran di Rumah Prabowo Kini Jadi Penghuni Istana Negara

Dendik memandang Ganjar masih harus berjuang untuk bisa mendapatkan tiket capres dari internal PDI Perjuangan dan cenderung mengalami stagnasi dalam setahun terakhir. Demikian pula dengan Prabowo yang elektabilitasnya relatif stabil, belum ada tanda-tanda kenaikan secara signifikan.

“Anies kini berkembang menjadi figur alternatif kepemimpinan nasional dengan mengalirnya dukungan dari pemilih moderat,” kata Dendik.

Sementara itu, dalam klaster di bawah tiga besar, terdapat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (6,8 persen) dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (5,5 persen), disusul oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang relatif stabil (4,3 persen).

Baca juga:  Kasus Aniaya Relawan Jangan Dikaitkan Dengan Netralitas TNI

Nama-nama berikutnya dalam bursa capres adalah Menteri BUMN Erick Thohir (4,1 persen), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (2,7 persen), dan Menteri Sosial RI Tri Rismaharini (2,4 persen).

Terdapat pula Ketua DPR RI Puan Maharani (1,8 persen), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (1,3 persen), dan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (1,2 persen).

Selain itu, ada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD (1,1 persen) dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (1,0 persen). Nama-nama lainnya memiliki elektabilitas di bawah 1 persen, sedangkan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 8,4 persen. (kmb/balipost)

BAGIKAN