Lokasi gempa yang mengguncang Kuta Selatan pada Minggu (26/6). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Peristiwa gempabumi terjadi pada Minggu (26/6) pukul 20.25.36 WITA di wilayah Kuta Selatan diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M4,4.

Dalam rilisnya, Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar ,Cahyo Nugroho, SE, S.Si menyebutkan episenter terletak pada koordinat 8,76° LS; 115,32° BT. Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 11 km timur laut Kuta Selatan, Bali pada kedalaman 81 km.

Baca juga:  Warga Australia Sambut Baik Pembukaan Pariwisata Bali, Puncaki Jumlah Kunjungan Wisman

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia dibawah lempeng Eurasia. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik dengan kombinasi mendatar (oblique thrust fault),” ungkapnya.

Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Kuta, Nusa Dua, Gianyar, Mataram dan Lombok Barat dengan skala III MMI. Karangasem II MMI.

Baca juga:  Sejak Pemberlakuan SE GTPP Bali 5 Juli, Pergerakan Pesawat dan Penumpang di Bandara Ngurah Rai Naik Drastis

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 20.51 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan. Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. (kmb/balipost)

Baca juga:  Dongkrak Penerimaan BPHTB, Badung Didesak Penyelarasan NJOP
BAGIKAN