MANGUPURA, BALIPOST.com – Bertepatan dengan hari Anggara Kasih Medangsia, dalam kalender Bali, atau Selasa (28/6), Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan, Badung, menggelar prosesi puncak Pujawali di Pura Luhur Uluwatu dan Pura Prasanak Ida. Piodalan akan digelar selama tiga hari hingga upacara penyineban, Jumat (1/6).
Menurut Bendesa Pecatu, I Made Sumerta, karena di kawasan luar Pura Uluwatu merupakan kawasan daerah tujuan wisata (DTW), saat jam tertentu akan dipadati oleh wisatawan. Mengingat dengan semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan, akses jalan menuju ke DTW Uluwatu juga akan semakin krodit.
Seperti sehari sebelumnya, jumlah kunjungan hampir mencapai sebanyak 5.000 orang. Tentu akses menuju lokasi akan sangat krodit. Untuk itu, kesabaran pemedek sangat diharapkan.
“Kepada pemedek yang akan tangkil, di jam-jam tertentu, pemedek diharapkan dapat menyesuaikan dengan waktu kunjungan wisatawan,” sarannya.
Karena untuk menuju ke kawasan Uluwatu, aksesnya satu jalur. Saat sore, pasti akan krodit. “Tentu kesabaran pemedek sangat diharapkan. Pasalnya saat sore hari, banyak bus yang datang, membawa wisatawan yang akan menonton kecak maupun melihat pemandangan,” harapnya.
Ia juga mengingatkan agar saat tangkil ke Pura Uluwatu, umat Hindu tidak membawa sarana upacara dengan kantong plastik. Pihaknya juga telah menyiapkan tim dari pecalang yang disiagakan di pos pintu masuk, untuk mengingatkan pemedek agar tidak membawa sarana persembahyangan dengan kantong plastik.
Di Pos ini, juga telah disiapkan ratusan besek atau wadah yang terbuat dari anyaman bambu yang bisa digunakan oleh pemedek, apabila masih ada yang secara tidak sengaja membawa kantong plastik. Tempat tirta juga agar tidak menggunakan kantong plastik, diharapkan pemedek yang akan nunas tirta agar membawa tempat tirta dari rumah. “Kami telah menyiapkan besek untuk pengganti kantong plastik. Ada total ratusan, mungkin sampai seribuan besek yang disiapkan. Namun, meski demikian, pemedek diharapkan secara kesadaran diri untuk tidak membawa kantong plastik,” katanya mengingatkan.
Sementara itu, Pangelingsir Puri Agung Jrokuta selaku Pengempon Pura Uluwatu, A.A. Ngurah Jaka Pratidnya atau sering disapa Turah Joko, menyampaikan, pujawali kali ini, digelar seperti biasa. Namun tanpa mengurangi penerapan protokol kesehatan.
Dengan adanya pelonggaran saat ini, diharapkan umat agar bisa mempersiapkan diri dan mentaati yang telah ditetapkan. Sehingga pelaksanaan pujawali berjalan lancar. (Yudi Karnaedi/balipost)