Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia melakukan pemantauan dan evaluasi proses pembangunan perpustakaan di Desa Bedulu. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dan memastikan keberhasilan pelaksanaan kebijakan informasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, Kabupaten Gianyar membangun perpustakaan di Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gianyar I Putu Gede Bayangkara, SH., MH., Rabu (29/6) mengatakan, perpustakaan didanai dana alokasi khusus (DAK) ini guna meningkatkan kualitas layanan perpustakaan umum.

Diungkapkannya, proses pembangunan perpustakaan ini mendapatkan pemantauan dan evaluasi dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia. Posisi lokasi perpustakaan yang sedang dibangun bersebelahan atau di Sebelah Timur Gedung Pusat Layanan Umum Terpadu (PLUT) Koperasi dan UMKM di Desa Bedulu.

Baca juga:  Bupati Tamba Beri Dukungan Siswa Magang ke LN

Gede Bayangkara mengatakan gedung perpustakaan ini memperoleh DAK Fisik 2022 senilai Rp6,4 miliar lebih. “Setelah selesai dibangun semua layanan akan difokuskan di Perpustakaan Desa Bedulu dengan layanan di berbasis inklusi sosial,” tegas Gede Bayangkara.

Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Khusus Dr. Upriyadi, S.S., M.Hum mengatakan, sejak 2018 mulai dilaksanakan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, dimana perpustakaan tidak hanya sebagai tempat membaca dan meminjam buku melainkan sebagai tempat kegiatan masyarakat. “Sejak ada program tersebut, sudah banyak yang merasakannya, dimana perpustakaan tidak hanya mencerdaskan, tetapi juga mensejahterakan,” ucapnya.

Baca juga:  Berikut Mitos Seputar Keuangan Harus Segera Ditinggalkan

Dr. Upriyadi berharap kedepannya perpustakaan yang ada di Kabupaten Gianyar akan menjadi perpustakaan yang menjadi ruang publik sesuai dengan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. “Kalau program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial berhasil di Kabupaten Gianyar, saya kira akan menjadi percontohan dan akan ditiru oleh kabupaten/kota yang ada di Bali bahkan di seluruh Indonesia,” harapnya. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN