Ilustrasi. (BP/Dokumen)

JAKARTA, BALIPOST.com – Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) mengungkap sekitar 149 pekerja migran Indonesia (PMI) meninggal dunia di 5 pusat tahanan imigrasi, di Sabah, Malaysia. Anggota Komisi I DPR RI Sukamta meminta pemerintah harus memberikan perhatian ekstra untuk mengungkap kebenaran laporan soal 149 buruh migran yang meninggal di tahanan imigrasi Sabah.

“Saya minta Kemenlu untuk segera menindaklanjuti temuan ini, apalagi juga muncul kabar adanya penyiksaan yang selama ini dialami tahanan WNI di sana,” ujar Sukamta dalam keterangan tertulis di Jakarta, di kutip dari kantor berita Antara, Rabu (29/6).

Baca juga:  Stimulus Listrik Masih Diberikan hingga Juni 2021, Ini Perubahannya

Adanya informasi yang beredar di beberapa media massa bahwa kejadian penyiksaan WNI telah berlangsung bertahun-tahun, menurut Sukamta juga perlu diungkap secara menyeluruh.

Mestinya jika kasus ini sudah berlangsung lama, pihak Kedubes Indonesia di Malaysia mengetahui kejadiannya. “Saya kira ini ada yang aneh, temuan KBMB disebut berdasar data dari Kedubes Malaysia di Jakarta ada ratusan tahanan WNI yang meninggal di tahanan selama tahun 2021-2022, sementara menurut KJRI hanya ada 7 tahanan WNI yang meninggal dalam kurun waktu yang sama. Perbedaan datanya sangat mencolok,” kata dia.

Baca juga:  Luncurkan Cigna Global Health, Cigna Gandeng 1.200 Rumah Sakit

Untuk mengoptimalkan proses penyidikan, ia mengusulkan dibentuk tim adhoc yang terdiri dari Kemenlu, Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), interpol Indonesia, juga melibatkan perwakilan dari organisasi pekerja migran. “Saya berharap kasus ini bisa segera diungkap, karena sangat ironis jika temuan ini betul terjadi,” kata Sukamta.

Ia mengatakan pemerintah juga perlu segera membuat langkah dan kebijakan yang tegas agar tidak terulang kejadian yang sama di masa depan. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Menko Yusril Sebut Presiden Ingin Pemindahan Anggota "Bali Nine" Sebelum Natal
BAGIKAN