Cuaca ekstrem melanda Kabupaten Karangasem. Kadang panas, kadang turun hujan. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Cuaca ekstrem melanda Kabupaten Karangasem. Kadang panas, kadang turun hujan.

Atas kondisi itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem mengimbau masyarakat untuk waspada bencana alam.

Kalak BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengungkapkan, berdasarkan Informasi Bidang Data dan Informasi – BBMKG Wilayah III Denpasar kondisi cuaca secara umum berawan dan berpotensi hujan ringan-sedang di wilayah Bali bagian tengah, timur dan selatan. Selain itu juga, berpotensi terjadi angin kencang.

Baca juga:  Galungan di Tenganan Pegringsingan, Pelaksanaannya Beda dengan Desa Lain

“Angin bertiup dari arah Timur – Tenggara dengan kecepatan berkisar antara 6 – 40 Km/Jam. Sementara untuk tinggi gelombang laut di Perairan Utara Bali berkisar antara 0.5 – 2 meter, di Perairan Selatan Bali berkisar antara 1.5-5 meter, di Selat Bali berkisar antara 1 – 4 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 1 – 4 meter,” ujarnya.

Arimbawa, menambahkan, melihat kondisi tersebut, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, agar selalu berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan seperti banjir, genangan air, tanah longsor dan pohon tumbang.

Baca juga:  Kerugian Materiil Akibat Bencana Mencapai Ratusan Juta Rupiah

“Kita juga meminta supaya warga, untuk keselamatan supaya mengecek kembali lingkungan agar pohon yang berisiko tumbang karena tua atau lapuk segera dipangkas untuk mengurangi resiko terjadinya bencana. Termasuk waspada ketika bepergian keluar rumah selalu mengecek kendaraan agar menjauhi tempat-tempat yang beresiko terjadinya suatu bencana,” imbaunya.

Selain itu, jelas Arimbawa, bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, wisata bahari, dan masyarakat yang beraktivitas di sekitar wilayah pesisir untuk mewaspadai potensi gelombang laut dengan ketinggian mencapai 2 meter. “Kita himbau warga waspada potensi bencana alam karena cuaca tak menentu,” imbuh Arimbawa. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Bencana dan Kepemimpinan Pro Ekologi
BAGIKAN