DENPASAR, BALIPOST.com – Pengumuman hasil seleksi PPDB SMA negeri di Bali dilakukan Senin (4/7). Mereka yang dinyatakan tak lulus seleksi segera menentukan pilihan di SMA Dwijendra Denpasar.
SMA Dwijendra Denpasar menjadi pilihan pertama sekolah swasta bagi calon siswa baru di Denpasar. Bahkan sejak seminggu lalu, SMA Dwijendra Denpasar diserbu calon siswa baru.
Mereka merebut 432 kursi di sekolah ini. Sementara hingga Sabtu (2/7), sebanyak 600 siswa sudah mendaftar di sekolah yang berlokasi di Jl. Kamboja Denpasar ini. Namun demikian pendaftaran online dan offline masih dibuka sampai akhir Juli 2022.
Kepala SMA Dwijendra Denpasar, Drs. I Made Oka Antara, M.Hum., didampingi Ketua PPDB, I Wayan Nik Suwarsa Putra, S.Or.GR., dan para Wakasek Ni Made Sariani, S.Pd., Ni Nyoman Saraswati, S.Pd., dan I Putu Sumadi, S.Sn., mengungkapkan SMA Dwijendra Denpasar siap menerima calon siswa baru yang tercecer akibat tak diterima di sekolah negeri.
SMA Dwijendra memberikan berbagai keringanan.
Biaya masuk awal hanya Rp 3.300.000, termasuk uang pakaian, SPP Juli, OSIS dan pengembangan diri. Untuk itu dia mengajak lulusan SMP di Bali segera bergabung sebab begitu kuota 432 terpenuhi pendaftaran ditutup.
Warga yang kesulitan dana juga bisa menaruh uang tanda jadi yang besarnya sesuai kemampuan. Disdikpora Bali menilai SMA Dwijendra yang terakreditasi A (sangat baik) sejak lama dikenal sebagai sekolah yang konsisten menjaga mutu serta memberi jamiman masa depan lulusan. Sekolah berbasis agama Hindu dan pendidikan karakter ini tetap memegang teguh semangat nasionalisme.
Semua siswa di sekokah ini masuk pagi. Didukung 52 guru dan seorang guru penggerak.
Nik Suwarsa Putra menegaskan masyarakat jangan ragu bergabung ke SMA Dwijendra Denpasar yang terbukti berprestasi. Tahun ini 52 lulusannya diterima di SMPTN dan seorang di Fakultas Kedokteran Umum. Pada Sabtu lalu siswanya meraih Juara III lomba story telling se-Bali dalam Ranu Bali Kerthi.
Sekolah ramah anak ini memiliki 36 ruang kelas, dan kelas unggulan yang belum lama ini meraih juara I LKTI nasional, lomba sains, dan LCC agama Hindu. Siswa tetap diberikan ekstra majejahitan, aksara Bali dan wajib literasi cerita Bali.
Oka Antara berterima kasih kepada Yayasan Dwijendra Denpasar yang dipimpin Dr. Ketut Wirawan, S.H., M.Hum., karena banyak membantu penyelenggaraan pendidikan di SMA Dwijendra dengan menyiapkan guru berkualitas dan fasilitas lengkap. Kini semua kelas sudah ber- AC dan LCD, free WiFi dan kamera teleconference.
Bahkan Wali Kota IGN Jaya Negara memuji SMA Dwijendra Denpasar sekolah bermutu, unik dengan keunggulan lokal Bali, bernuansa agama Hindu, disiplin dan menonjol dalam pendidikan karakter. Banyak berkontribusi mengangkat mutu pendidikan Denpasar, Bali dan tingkat nasional.
Tahun ini SMA Dwijendra Denpasar melepas 397 siswa kelas XII. Kasek Oka Antara meminta alumninya menjaga nama baik alamater dan menunjukkan prestasi di tempat belajar dan bekerja yang baru.
Tahun ini SMA Dwijendra juga sudah menyiapkan guru menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar.
SMP Dwijendra Denpasar juga masih menerima calon siswa baru, sudah mendaftar 302 siswa. Menurut Kepala SMP Dwijendra Denpasar, Ketut Budayasa, S.T., SMP Dwijendra pendaftaran dibuka sampai menjelang dimulainya PBM tahun ajaran baru. Biaya awal sekolah penggerak ini hanya Rp 2.300.000. (Adv/balipost)