DENPASAR, BALIPOST.com – Langkah inovasi yang dilakukan prajuru Desa Adat Denpasar dalam mengelola kearifan lokalnya terus digenjot. Bila sebelumnya sudah berhasil membangun tempat pengabenan, kini Desa Adat Denpasar berencana untuk membangun pasar bermobil.
Selama ini, beberapa ruas jalan di wewidangan Desa Adat Denpasar masih ada pedagang bermobil yang melakukan aktivitas. Melihat kondisi ini, prajuru berencana untuk membangun pasar khsusus pedagang bermobil.
Bendesa Adat Denpasar A.A.Ngurah Rai Sudarma, SH., MH., beberapa waktu lalu mengungkapkan kini pihaknya telah memiliki satu program yang bisa digarap Bupda (bage utsaha padruen desa adat) yang sudah terbentuk. Desa Adat Denpasar dengan 105 banjar dan jumlah krama sekitar 18.000 orang, terus berinovasi dalam melaksanakan kegiatan agama dan adat.
Dikatakan, pihak desa adat masih memiliki beberapa lahan yang bisa dimanfaatkan untuk pasar desa. Seperti keberadaan lahan di Jalan Pura Demak.
Di lokasi itu masih ada lahan yang bisa dimanfaatkan untuk pasar. “Mungkin nanti kita gunakan lahan yang ada untuk pasar pedagang bermobil,” ujarnya.
Sebelumnya, desa adat ini telah berhasil membangun tempat pengabenen di ujung barat daya Setra Bugbug yang berlokasi di areal Setra Agung Badung.
Rai mengatakan, luas keseluruhan Setra Agung Badung mencapai 9,3 hektare. Sedangkan Setra Bugbug seluas 40 are dan pembangunan tempat pengabenan ini menghabiskan lahan seluas 33 are. Saat ini, tempat pengabenan ini sudah berjalan. (Asmara Putera/balipost)