DENPASAR, BALIPOST.com – Merebaknya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Bali mulai diantisipasi jajaran Dinas Pertanian di Denpasar. Meski mengklaim masih nihil kasus, Dinas Pertanian Kota Denpasar mulai menggelar vaksinasi PMK pada sapi.
Vaksinasi diawali dari kelompok ternak Bali Lestari di Banjar Kajeng, Desa Pemogan, Denpasar Selatan, Kamis (7/7) yang menyasar sekitar 470 sapi. Distan menargetkan vaksinasi sapi di Denpasar mencapai 628 ekor sapi.
Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian kota Denpasar yang juga selaku vaksinator PMK, drh. Manhetik mengatakan vaksinasi ini dilakukan setelah merebaknya PMK di Bali. Kendati masih dikatakannya nihil kasus, namun vaksinasi tetap dilakukan untuk hewan yang dapat menularkan PMK.
Pelaksanaan vaksinasi ini dilakukan dalam radius 3 Km dari lokasi dicurigai adanya kasus PMK. Manhetik mengungkapkan, untuk saat ini sasaran vaksinasi hanya untuk sapi, kendati penyebaran virus PMK juga berpotensi menyebar ke ternak babi maupun kambing serta domba yang memiliki kaki belah dua. “Kita sasar sapi saja dulu karena vaksin terbatas. Sedangkan untuk vaksin booster sapi akan dilakukan dua minggu mendatang,” imbuhnya.
Ketua Kelompok Ternak Sapi Bali Lestari, I Made Pahit mengaku bersyukur dengan adanya vaksinasi PMK ini. Sebab, dari informasi yang dia dapat di Jalan Imam Bonjol sudah ada sapi yang terinfeksi PMK, sehingga sasaran dengan radius 3 kilometer berada di kawasan Desa Pemogan.
Dengan adanya vaksinasi ini para peternak diakuinya bisa merasa lebih lega karena sapi menjadi aman dari PMK. Kandang sapi kelompoknya ada di beberapa tempat. Ada di Jalan Bypass kedua di Banjar Juwet Sari dan ada di sekitar Banjar Sakah.
“Di Jalan Bypass ada sekitar 70-an ekor, di Juwet Sari diperkirakan 100-an ekor, di luar itu sekitar 300-an. Dampak sampai saat ini belum ada dari PMK tetapi menurut Dinas Pertanian radius 3 kilometer dari Jalan Imam Bonjol sudah ada di sana, kita takut menular ke kelompok kita,” ungkapnya. (Asmara Putera/balipost)