TABANAN, BALIPOST.com – Hujan deras yang mengguyur hampir seluruh wilayah di kabupaten Tabanan, Selasa (12/7), mengakibatkan tanah longsor dan pohon tumbang di sejumlah titik, termasuk juga memicu lakalantas lantaran kondisi jalan yang licin. Bahkan untuk kasus lakalantas, sampai merenggut korban jiwa.
Dari data yang dihimpun, setidaknya ada sekitar enam kejadian bencana alam tanah longsor dan pohon tumbang yang dilaporkan akibat intensitas hujan cukup tinggi yang terjadi dua hari ini. Seperti di kecamatan Selemadeg Barat, longsor dan pohon tumbang terjadi di jalan banjar Dinas Delod Ceking, Desa Lumbung Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat.
Akibat material longsor sempat menutup akses jalan, pihak kepolisian sempat melakukan buka tutup jalur untuk memperlancar proses pembersihan yang dilakukan oleh BPBD dibantu warga setempat. Tanah longsor juga terjadi di kecamatan Marga, tepatnya senderan Kuburan Desa Adat Marga.
Senderan Kuburan Desa Adat Marga mengalami penggerusan atau longsor setinggi 10 meter dan panjang longsor 20 meter. Dengan kerugian diperkirakan Rp 40 juta.
Longsor juga terjadi di jalan yang menghubungkan desa pangkung Nyuling menuju banjar tapesan mengwi. Untuk penanganan pembersihan tanah longsor di lokasi menggunakan mesin pompa air.
Selain longsor, kejadian pohon tumbang juga terjadi disejumlah titik seperti di jalan desa Buahan, Tabanan yang menutupi setengah badan jalan. Tumbangnya pohon boni dikarenakan hujan deras itu juga lantaran kondisi kayu sudah lapuk.
Pohon tumbang juga terjadi di Perumahan Taman Beji Desa Beda, Tabanan. Dan ada juga pohon tumbang di jalan utama Desa Wanasari atau akses jalan menuju Kecamatan Penebel. Beruntung dalam kejadian bencana baik longsor maupun pohon tumbang tersebut tidak sampai memakan korban jiwa.
“Setelah mendapat laporan, petugas TRC BPBD sudah turun langsung melakukan penanganan sehingga yang sebelumnya sempat menutup akses jalan dalam waktu singkat sudah bisa normal kembali dilewati kendaraan,” beber Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika.
Khusus terkait dengan cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, Trisna mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan lebih meningkatkan kesiapsiagaan terkait dengan kemungkinan terjadinya bencana alam yang tentu tidak bisa diprediksi kapan akan datang.
Disisi lain, hujan deras juga mengakibatkan sejumlah kejadian lakalantas. Bahkan korbannya ada yang meninggal dunia di lokasi kejadian. Seperti yang terjadi di wilayah kecamatan Selemadeg, tepatnya di jalan nasional Jurusan Gilimanuk-Denpasar atau di Desa Lalanglinggah.
Hanya saja untuk penanganannya dilakukan oleh Polsek Selemadeg. Lakalantas sepeda motor dengan mobil ini terjadi sekitar pukul 09.30 WITA. Berawal dari kendaraan roda dua yang dikendarai Ahmad Syahroji (42) warga Banyuwangi melintas dari arah Gilmanuk menuju arah Denpasar.
Setibanya di TKP, diduga kondisi jalan licin akibat sebelumnya diguyur hujan lebat, kendaraannya tiba-tiba terjatuh dan tergelincir hingga menabrak mobil yang datang dari arah Denpasar menuju Gilimanuk. Akibat benturan keras tabrakan tersebut, pengendara motor inipun meninggal dunia langsung ditempat kejadian. (Puspawati/balipost)