JAKARTA, BALIPOST.com – Pemerintah Australia akan menyediakan dana 1,5 juta dolar Australia (Rp15,2 miliar) untuk mendukung respons Indonesia terhadap wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Dana ini akan memberi sekitar 1 juta dosis vaksin PMK untuk program vaksinasi Indonesia, menindaklanjuti permintaan resmi dari Pemerintah Indonesia.
“Selama pertemuan saya dengan Letnan Jenderal Suharyanto (Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana), kami menawarkan untuk berbagi keahlian Australia tentang manajemen penyakit darurat dan keamanan hayati,” ujar Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia Murray Watt di Jakarta, Kamis (14/7) dikutip dari Kantor Berita Antara.
Ia mengatakan Pemerintah Albanese mengambil pendekatan dua arah untuk mencegah serangan penyakit mulut dan kuku. Pertama, lanjut dia, dengan memperkuat langkah-langkah keamanan hayati di perbatasan Australia, dan juga mendukung upaya mengekang penyebaran penyakit di luar negeri.
Program vaksinasi Indonesia berfokus pada dukungan untuk sektor pertanian skala kecil, yang merupakan 90 persen dari industri peternakan di Indonesia.
Ini merupakan dukungan tambahan dari 435.000 dosis vaksin lumpy skin disease (LSD) yang saat ini sedang didistribusikan di provinsi-provinsi Indonesia yang terkena dampak.
Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Murray Watt, membahas dukungan Australia dengan Menteri Pertanian Indonesia Syahrul Yasin Limpo, Kamis di Jakarta.
Pemerintah Australia juga telah memberikan komitmen awal sebesar A$500.000 (Rp5 miliar) untuk daging dan ternak Australia, yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan dukungan dari industri Australia untuk tanggap darurat sektor penggemukan ternak Indonesia terhadap penyakit ini.
Watt menegaskan bahwa hubungan Australia dengan Indonesia merupakan sesuatu hal yang penting.
“Indonesia telah melakukan langkah-langkah yang baik. Indonesia adalah salah satu tetangga terdekat Australia dan orang-orang antara kedua negara sering melakukan perjalanan,” kata dia.
Indonesia menerapkan standar kebersihan bagi wisatawan-wisatawan di berbagai bandara.
“Indonesia juga mengendalikan pergerakan hewan yang terinfeksi. Saya sangat senang mengetahui beberapa tindakan pemerintah Indonesia di bandara, khususnya di Bali,” kata Watt.
Ia meyakini bahwa Indonesia mampu menanggulangi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak.
“Kami siap membantu Indonesia dengan cara apapun untuk mengatasi PMK,” katanya.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan menjaga keamanan hayati wilayah merupakan perhatian bersama Australia dan Indonesia.
Hal ini ditegaskan dalam Pertemuan Pemimpin Tahunan Indonesia-Australia baru-baru
ini.
“Penyediaan 1 juta dosis vaksin untuk memerangi wabah penyakit mulut dan kuku menggarisbawahi komitmen Australia untuk mendukung respons Indonesia terhadap wabah tersebut,” kata dia. (kmb/balipost)