DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam seminggu terakhir, kasus COVID-19 harian Bali menunjukkan tren kenaikan. Jumlahnya mencapai 3 digit per harinya.
Kondisi ini pun diakui Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Senin (18/7). Ia mengatakan kenaikan kasus COVID-19 di Bali ini dipicu Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
“Kenaikan kasus itu dari luar Bali, dari Pelaku Perjalanan Dalam Negeri di Bandara Ngurah Rai. Penambahan itu di luar dari masyarakat kita,” ungkapnya.
Dijelaskan, di Bali saat ini banyak digelar berbagai kegiatan. Baik dalam skala nasional bahkan event internasional.
Menurutnya, itu merupakan hal yang sangat bagus sebagai momentum kebangkitan ekonomi Bali yang terpuruk akibat pandemi COVID-19. Namun, terjadinya kenaikan kasus COVID-19 menjadi bagian dari risiko yang harus dihadapi, karena mendatangkan orang.
Sekda Provinsi Bali ini, tak menampik bahwa beberapa minggu terakhir memang terjadi peningaktan kasus. Bahkan, datanya telah dibuka dan disampaikan publik. “Penambahan kasus yang terjadi banyak di bandara dari tes PCR PPDN yang masuk dari luar Bali. Yang positif disarankan isolasi, dan selesai acara mereka pulang,” ungkapnya.
Dewa Indra mengimbau masyarakat Bali untuk tetap menjaga kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan, dan mengikuti vaksinasi dengan tuntas, yakni booster. Terkait booster, dikatakan laju vaksinasinya tidak sama dengan vaksin pertama dan kedua. Booster awalnya cepat, namun sekarang melambat.
“Ini bukan karena pelayanan dan gerai vaksin yang kurang, tetapi masyarakat yang datang untuk booster tak seramai dulu. Padahal pemerintah terus mendorong agar masyarakat segera melakukan vaksinasi booster,” ungkapnya.
Sementara terkait temuan satu kasus varian baru di Bali, Dewa Indra menegaskan tidak ada yang sampai sakit. Menurut dia, hal itu dikarenakan dampak positif dari vaksinasi. “Kalau sudah vaksin tingkat imun tubuh akan meningkat,” pungkasnya. (Winatha/balipost)