BANGKOK, BALIPOST.com – Dua rumah sakit darurat baru dengan kapasitas 500 tempat tidur bagi pasien yang terinfeksi COVID-19 dengan gejala ringan dibuka pemerintah kota Bangkok. Pembukaan rumah sakit darurat itu disebabkan adanya kenaikan jumlah kasus infeksi COVID-19, seperti dikutip Kantor Berita Antara, Jumat (22/7).
Menurut keterangan Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt, rumah sakit yang berafiliasi dengan Pemerintah Kota Bangkok (BMA) memiliki kapasitas 760 tempat tidur yang dialokasikan bagi kasus COVID-19 dengan gejala ringan hingga berat. Hingga 20 Juli keterisian tempat tidur mencapai 47 persen, dengan 17 kasus infeksi dengan gejala berat.
Menurut perhitungan, rumah sakit di Bangkok memiliki kapasitas 5.600 tempat tidur untuk menangani pasien COVID-19. Saat ini sekitar tiga ribu tempat tidur atau 47 persennya telah terisi.
Untuk mengantisipasi kenaikan kasus, Pemerintah Kota Bangkok merubah dua fasilitas di Arena Bangkok, distrik Nong Cjok dan Pusat Olahraga Chaloem Phrakiat di distrik Thung Kru menjadi rumah sakit darurat. Keduanya dapat mengakomodasi 500 pasien dengan gejala ringan,
Chadchart menambahkan bahwa Pemerintah Kota Bangkok akan berkoordinasi dengan pihak lain bila membutuhkan lebih banyak tempat tidur.
Ia mengatakan tiga rumah sakit Bangkok yang dioperasikan oleh Departemen Layanan Kesehatan yaitu Lerdsin, Rajavithi dan Nopparat Rajathanee, mencatat 1.500 kasus COVID-19.
Departemen Layanan Kesehatan menyarankan semua rumah sakit di Bangkok membuka klinik infeksi pernapasan akut karena ada kenaikan jumlah kasus infeksi COVID-19, kata Chadchart.
Pada 21 Juli, Thailand mencatat 2.607 kasus COVID-19 yang dirawat di rumah sakit dan 23 kematian dalam 24 jam. Sejak COVID-19 mewabah di Thailand pada awal 2020, negara tersebut melaporkan 4,56 juta kasus, dengan jumlah kematian 31 ribu jiwa. (Kmb/Balipost)