Ilustrasi. (BP/Dokumen)

BANGLI, BALIPOST.com – Seorang tokoh agama di Desa Penglumbaran, Susut ditemukan tak bernyawa, Minggu (24/7). Pria dengan inisial IWS (52) ini diduga nekat mengakhiri hidupnya karena tekanan ekonomi.

Peristiwa tragis itu diketahui pertamakali oleh istri korban sekitar pukul 11.00 WITA. Istri korban yang mendapati tubuh suaminya tergantung seketika berteriak histeris.

Teriakan itu didengar saksi, IWT. Saksi kemudian langsung mendatangi lokasi dan berupaya menyelamatkan korban.

Baca juga:  Dengan Rujukan Online, Kenyamanan Peserta JKN-KIS Meningkat

Saksi dengan kondisi panik lari menurunkan korban. Dibantu saksi lainnya IGP, tubuh korban kemudian diturunkan.

Perbekel Desa Penglumbaran I Wayan Artawan dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa bunuh diri itu. Dikatakan bahwa korban merupakan seorang pemangku.

Mengenai motif korban bunuh diri, Artawan mengaku tidak mengetahuinya. Pascakejadian itu, rencananya korban akan diaben. Mengenai waktunya, masih akan dicarikan hari baik.

Sementara itu Kapolsek Susut AKP I Nyoman Edi Suwarya dikonfirmasi terpisah mengatakan begitu mendapat laporan kejadian itu pihaknya langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Beberapa saksi diperiksa.

Baca juga:  Pangdam Zamroni Tinjau Penanganan Dampak Erupsi Lewotobi

Dibantu petugas Poskesdes desa setempat, dilakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban. Hasilnya tidak ada ditemukan luka dan pendarahan pada tubuh korban.

Saat diperiksa kondisi tubuh korban masih hangat. Korban diperkirakan sudah meninggal satu jam sebelum ditemukan.

Mengenai motif korban bunuh diri, Edi Suwarya mengatakan diduga karena tekanan ekonomi dan sering jarang pulang sehingga malu kepada masyarakat karena sebagai tokoh agama jarang bisa menghadiri kegiatan adat. “Pihak keluarga korban telah ikhlas dan menerima kematian korban sebagai musibah,” pungkasnya. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Memancing di Perairan Klatakan, Meninggal Terseret Arus
BAGIKAN