Dari Pesisir Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Senin (25/7/2022) tidak terlihat Gunung Anak Krakatau akibat tertutup kabut. (BP/Ant)

SERANG, BALIPOST.com – Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selat Sunda antara Provinsi Banten dan Lampung masih bertahan pada status “Siaga” Level III. Dilarang bagi nelayan maupun wisatawan mendekati kawah gunung itu.

Berdasarkan data yang dipantau dari laman Kementerian ESDM, Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan Pasauran Gunung Anak Krakatau, di Serang, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Senin (25/7), menyebutkan bahwa pada pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, tercatat ketinggian letusan GAK mencapai 157 meter dengan cuaca berawan dan mendung 24-25 derajat Celcius dan angin bertiup lemah ke arah barat laut.

Baca juga:  Penyaluran KUR BRI Capai Rp59,96 Triliun Hingga Akhir April 2024

Secara visual, kawasan gunung api tertutup 0-III dan kawasan kawah tidak teramati. Kegempaan embusan terjadi tujuh kali kejadian dengan amplitudo 4 -6 mm dan durasi 18-39 detik, low frekuensi sebanyak dua kali kejadian dengan amplitudo 5-7 mm dan durasi 5-10 detik.

Selain itu juga microtremor amplitudo 1-4mm, dan amp dominan 1 mm. Karena itu, kondisi status GAK masih Siaga Level III dan dilarang nelayan, masyarakat pendaki gunung, dan wisatawan mendekati kawah gunung karena bisa membahayakan.

Baca juga:  3 Bandara Diambil Alih AP II, Ini Rinciannya

PVMBG memberikan rekomendasi dengan radius lima kilometer dari kawah Gunung Anak Krakatau. Sejauh ini, aktivitas masyarakat pesisir Banten bagian barat pada kawasan Anyer Kabupaten Serang dan Carita Kabupaten Pandeglang relatif normal, seperti biasa kegiatan ekonomi, pendidikan hingga pelayanan pemerintah daerah setempat tetap berjalan. (kmb/balipost)

BAGIKAN