Elly Widiani (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Masyarakat Karangasem yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Kesehatan cukup banyak yang menunggak iuran. Berdasarkan data dari BPJS Kesehatan, ada sebanyak 32 ribu lebih peserta yang masih menunggak iuran tersebut.

Kepala BPJS Kantor Cabang Klungkung, Elly Widiani, Selasa (26/7) mengungkapkan, masyarakat Karangasem yang menjadi peserta BPJS sebanyak 444.168 dari jumlah penduduk yang mencapai 522.217 jiwa. Dari jumlah itu, ada sebanyak 32.834 peserta BPJS yang masih menunggak iuran. “Untuk peserta BPJS kelas 1 yang nunggak sebanyak 3.488, kelas 2 (6.602) dan kelas 3 sebanyak (22.744),” ucapnya.

Baca juga:  Piutang Klaim Pasien BPJS di RSUD Buleleng Mencapai Rp 21 Miliar

Widiani menambahkan, ada banyak faktor yang menyebabkan masih cukup banyak peserta BPJS yang masih menunggak iuran tersebut. Salah satunya, dampak pandemi COVID-19 ini karena perekonomian masyarakat terganggu.

Sehingga, membuat peserta yang menunggak menjadi semakin banyak. “Banyak peserta yang nungggak iuran karena belum merasakan butuh, karena mereka masih sehat. Tapi, setelah sudah sakit baru banyak yang mau membayar,” katanya.

Dia menjelaskan, untuk menjawab kegundahan peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) terkait tunggakan iuran, BPJS Kesehatan meluncurkan program Rehab (Rencana Pembayaran Bertahap). Program yang ditujukan untuk peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau Bukan Pekerja (BP) diupayakan menjadi solusi di tengah pendemi Covid -19 yang berdampak pada segmen informal dari segi ekonomi maupun finansialnya. Selain itu, alasan menurunnya keinginan untuk membayar iuran dikarenakan ketidakmampuan membayar iuran melatarbelakangi hadirnya program rehab ini. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Vaksin COVID-19 Tahap Dua Tiba di Bali!
BAGIKAN