Pedagang ayam potong di Pasar Umum Galiran. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Harga daging ayam potong jenis broiler di pasaran saat ini terus mengalami lonjakan drastis. Kondisi ini terjadi akibat pasokan dari pengepul yang terus berkurang. Pada sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Klungkung, harga daging ayam potong masih dikisaran harga Rp 45 ribu per kg untuk paha dan Rp 50 ribu per kg untuk dada.

Sejumlah pedagang setempat, menyampaikan harga ini jauh lebih tinggi dari harga normal yang biasanya hanya Rp 35 sampai Rp 37 ribu per kg. Kenaikan terjadi sudah cukup lama dan hingga saat ini belum menunjukkan adanya penurunan harga. Bahkan, sejak tiga hari terakhir pedagang ayam potong, justru kian kesulitan mendapatkan pasokan dari peternak.

Baca juga:  Mendag Sebut Harga Mi Instan Tak Alami Kenaikan 3 Kali Lipat

“Harganya sudah lama mahal. Terus merangkak naik, setelah Kuningan. Harganya tinggi, jadi tak berani memotong banyak. Penjualan jadinya tentu lebih sedikit,” kata salah satu pedagang ayam potong di Pasar Galiran, Rabu (27/7).

Tidak hanya pedagang ayam potong, pedagang ayam yang masih utuh, juga mengeluhkan kondisi serupa di Pasar Galiran. Harga ayamnya biasanya pada kisaran Rp 22 ribu, sekarang sudah menjadi Rp 28 ribu per kg. Bahkan, pasokan juga tidak ada dari peternak lokal, karena kendala cuaca yang mengakibatkan banyak peternak merugi, lantaran banyak ayam mati.

Baca juga:  BRI Beri Keringanan Suku Bunga, Suditara Jewelery Bisa Tetap Bertahan di Tengah Pandemi

“Biasanya paling mahal ayamnya Rp 26 ribu per kg. sekarang 28 ribu per kg, ayam sekarang terbatas, biasanya cari ayam 100 ekor dapat 50 ekor,” kata pedagang ayam Wayan Boy.

Kondisi seperti ini belum bisa diperkirakan oleh pedagang, kapan akan berakhir. Kondisi harga ayam tinggi seperti ini sudah cukup lama bertahan. Belum ada tanda-tanda harganya akan kembali normal. Pedagang berharap harga-harga seperti ayam potong maupun ayam utuh segera kembali stabil, agar tetap bisa memenuhi kebutuhan daging ayam untuk konsumen. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Pedagang di Pasar Galiran Terdampak Erupsi Gunung Agung
BAGIKAN