Suasana di salah satu deck pantau, kawasan waterblow, ITDC Nusa Dua. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Kawasan Waterblow ITDC Nusa Dua, sempat memberlakukan pembatasan bagi pengunjung. Pasalnya, kawasan yang identik dengan deburan ombak ini, sejak Rabu (27/7), kondisi ombaknya cukup tinggi.

Bahkan, dari video yang beredar di media sosial, terlihat hempasan ombak, sampai melewati area Pura Bias Tugel di kawasan Pulau Peninsula ini. Untuk menjaga keamanan pengunjung, petugas jaga di area Waterblow, harus mengintensifkan pengawasan.

Sesekali petuga terlihat membunyikan peluit untuk memberi tanda agar pengunjung menjauh dari area batu karang. Zeperti penuturan Petugas Jaga Waterblow, Wayan Sukarena, kondisi ombak besar memang rutin terjadi.

Baca juga:  Tiga Kabupaten Nihil Tambahan Kasus COVID-19 Harian, Dua Diantaranya Laporkan Korban Jiwa

Seperti Rabu, sejak pagi pukul 10.00 WITA, ombak sudah terlihat cukup tinggi. Kondisi ini sempat terjadi beberapa jam saja. Namun Rabu sore hari, kondisi sudah mulai normal.

Pengawasan tetap dilakukan, dan akses menuju deck yang posisinya paling ujung, terpaksa ditutup sementara untuk keamanan pengunjung. “Rabu kemarin ombak cukup tinggi. Sekarang sudah kembali normal,” katanya.

Sementara itu, Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita, mengatakan, terkait kondisi ombak besar, secara rutin memang di musim-musim tertentu, terjadi ombak yang jauh lebih besar dibandingkan hari biasanya. Namun demikian, mengingat lokasi DTW Waterblow berada di kawasan pesisir, pihaknya tetap memperhatikan atau memonitor informasi dari BMKG terkait informasi ombak besar. “Memang saat saat musim tertentu, kondisi ombak pasti lebih tinggi dibandingkan hari biasa. Ini tetap menjadi atenai kami, untuk keamanan pengunjung,” kata Ardita, saat ditemui di kawasan Wateblow, Kamis (28/7).

Baca juga:  Mobilitas Angkutan Barang Dibatasi saat WWF ke-10, Ini Pengaturannya

Ombak besar yang terjadi pada Rabu, memang dikatakannya, tidak ada kerusakan yang diakibatkan. Namun, dirinya di manajemen tetap melakukan pengawasan kepada pengunjung.

Pada saat terjadi ombak besar, pihak pengelola terpaksa melakukan pembatasan dan menutup akses ke deck yang ada di ujung.

Meski kunjungan ke DTW Waterblow tidak ditutup, namun para pengunjung atau wisatawan, hanya bisa menyaksikan dari lokasi yang telah ditentukan. Serta petugas selalu melakukan pengawasan agar tidak ada pengunjung yang masuk ke lokasi batu karang. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  AHF Serukan Agar Bank Dunia Menaikkan MIC
BAGIKAN