TABANAN, BALIPOST.com – Diduga depresi lantaran sakit menahun, IGAP (59) ibu rumah tangga asal Petang, Badung nekat mengakhiri hidupnya dari Jembatan Titi Gantung, yang menghubungkan wilayah Desa Sangeh, Badung dengan Desa Cau Blayu, Tabanan. Jasad IGAP ditemukan di Tukad Yeh Penet di Desa Cau belayu, Marga, Tabanan. Sebelum mengakhiri hidupnya, korban sempat berpesan kepada anak kandungnya untuk giat bekerja dan menjaga sang ayah.
Dari informasi yang dihimpun, korban diketahui telah meninggal dunia oleh pihak keluarga yang memang tengah mencarinya lantaran mendapatkan firasat yang kurang baik. Sebelum ditemukan meninggal, pada Kamis (28/7) korban sempat berbincang bincang pada anaknya.
Bahkan ia sempat berpesan agar sang anak bekerja dengan giat dan menjaga serta merawat ayahnya dengan baik. Anak korban awalnya tidak merasa curiga, lantaran setelah obrolan santai tersebut baik korban dan saksi pergi beristirahat.
Namun keesokan harinya, Jumat (29/7) pagi, sekitar pukul 04.00 WITA, anak korban memeriksa kondisi ibunya di kamar, namun tidak ada. Lantaran khawatir, anak bersama suami korban berusaha melakukan pencarian di sekitar rumah namun juga tidak ditemukan.
Hingga muncul rasa ingin untuk mencari ke Jembatan Titi Gantung Cau Belayu. Benar saja, di lokasi tersebut ditemukan sepasang sandal dan tongkat milik korban tergeletak di pinggir jembatan. Setelah ditelusuri, korban ditemukan dalam posisi tengkurap di tengah sungai sebelah selatan jembatan.
Kapolsek Marga, AKP Gede Budiarta mengatakan, korban diduga nekat mengakhiri hidupnya lantaran depresi penyakit yang dideritanya sejak lama. Menurut pihak keluarga, korban memiliki riwayat komplikasi penyakit stroke, kanker payudara, dan kencing manis.
“Benar ditemukan orang meninggal di sungai yeh Penet, Desa Cau Belayu Marga, korban berasal dari Desa Carangsari, Badung. Jasad korban sudah dibawa pulang ke rumah duka dan pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi serta menerima kejadian dengan iklhas,” ucapnya. (Puspawati/balipost)