Kebijakan Gubernur Koster terkait Kontribusi Wisman diapresiasi. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemberlakuan Kontribusi Wisatawan untuk Pelindungan Lingkungan Alam dan Budaya Bali berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2020 melalui aplikasi “LoveBali” yang diluncurkan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, mendapatkan apresiasi serta dukungan positif dari wisatawan mancanegara (wisman), Jumat (29/7).

Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Asmara, seorang wisman dari Melbourne, Australia yang mengungkapkan kecintaannya terhadap budaya Bali. Saking cintanya, ia secara rutin mengunjungi Pulau Dewata ini dan sangat mendukung Bali perlu dilindungi dan dipertahankan keberlangsungan kebudayaannya.

“Saya mendengar adanya Peraturan Pemerintah yang baru (Peraturan Daerah Provinsi Bali, Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kontribusi Wisatawan untuk Pelindungan Lingkungan Alam dan Budaya Bali, red). Atas hal ini, kita turut juga bertanggung jawab terhadap kebudayaan Bali untuk memastikan kelestariannya, sehingga ke depan kita bisa mengunjungi Bali secara terus menerus,” ujar Asmara seraya menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif Pemerintah Provinsi Bali.

Mark dari Melbourne, Australia juga menyatakan Bali merupakan destinasi wisata yang sangat disenanginya. “Saya sudah datang untuk kelima kalinya ke Bali. Saya sangat cinta dengan Bali, dikarenakan keunikan kebudayaannya, keindahan alamnya serta lingkungannya yang alami. Semua orang di sini sangat baik dan menyenangkan. Saya setuju dengan program Pemerintah Provinsi Bali tentang Kontribusi Wisatawan untuk melindungi kebudayaan dan alam Bali,” kata Mark sembari menyatakan alasannya setuju, karena cinta Bali, orang Australia cinta Bali dan senang datang ke Bali, dan akan terus datang kembali ke Bali.

Baca juga:  Ajak Dukung Hasil Pemilu, Koster Minta Masyarakat Jangan Ikut-ikutan Demo

Hiroyuki, wisman asal Jepang memberikan dukungan terhadap program baru Pemerintah Provinsi Bali tentang Kontribusi Wisatawan untuk melindungi alam dan budaya Bali. “Jadi kami akan memberitahu kolega dan teman Kami tentang peraturan baru ini. Terima kasih,” kata Hiroyuki.

Kevin, wisman asal Swiss menyebutkan kehadirannya di Bali sudah dua minggu dan ia sangat menyadari jika alam dan budaya Bali perlu dilestarikan. Karena keberlangsungan pariwisata di Bali sangat tergantung pada kebudayaannya. “Jadi saya setuju dengan program Pemprov Bali untuk mengundang seluruh pihak agar bertanggung jawab melestarikan kebudayaan dan alam Bali,” ungkap Kevin dengan nada setuju.

Ia menyatakan dirinya sangat mencintai Bali. Ia menikmati Bali beserta masyarakatnya, dan mencintai staf hotel dan semua orang di Bali, jadi harus menjaga Bali ini.

Andrew dari Irlandia yang berlibur ke Bali bersama pacarnya mengatakan telah menemukan kebudayaan yang unik dan kaya yang tidak bisa ditemukan di negaranya. “Kami sangat menikmati hari-hari kami di Bali. Karena itu, kami setuju mendukung program Pemerintah Provinsi Bali tentang pelindungan alam dan kebudayaan Bali. Karena ini sangat penting untuk keberlangsungan Bali. Dimana kita berada, kita harus menjaga kebudayaan dan alam ini, termasuk di Bali, sehingga Bali tidak kehilangan rohnya. Saya cinta Bali, saya dukung Bali dan saya akan kembali lagi ke Bali untuk menikmati kebudayaan Bali,” cetus wisman asal Irlandia ini.

Baca juga:  Akhiri Masa Jabatan Gubernur, Pastika Nyatakan Siap Maju DPD

Dukungan terhadap kebijakan Gubernur Koster bersama Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati tentang Kontribusi Wisatawan untuk Pelindungan Lingkungan Alam dan Budaya Bali juga mengalir dari Wisman asal Korea, Wei Kim. “Saya sangat mendukung program Pemerintah Provinsi Bali tentang Kontribusi Wisatawan ini. Saya akan memberitahu semua masyarakat Korea untuk mengikuti program yang baru ini. Kami berharap yang terbaik untuk pariwisata Bali di masa mendatang,” harap Wie Kim.

Wisman Australia, Hilmisua pula menyatakan kecintaannya terhadap Bali dan ia tercatat sebagai wisatawan yang sudah dua kali berlibur ke Bali, karena kecintaanya terhadap Bali. “Bali sangat aman dan mempunyai kebudayaan yang unik, tempat yang indah dan banyak lagi. Saya mendengar Pemprov Balip mempunyai program untuk mengundang semua pihak terutama wisatawan untuk berkontribusi melindungi kebudayaan dan alam Bali. Saya pikir sebagai wisatawan kita mempunyai peranan untuk berkontribusi menjaga Bali. Sehingga Bali tetap menjadi Bali dan Kita bisa kembali lagi ke Bali,” ujar Hilmisua.

Sebagai wisman asal Australia, Dean sudah tujuh kali mengunjungi Bali. Ia mengaku sangat senang melihat Pulau Bali sudah berangsur kembali normal pasca Covid-19. Sebelumnya, ia sangat sedih melihat Bali ditutup. “Bali sangat terkenal dengan keramahan penduduknya dan itu perlu dijaga, terutama kebudayaanya. Kita tahu kebudayaan Bali sangat unik dan berbeda dengan kebudayaan lainnya di Indonesia. Agama Hindu sebagai agama yang utama di sini terus menunjukan masyarakat yang suka menolong dan ramah. Jadi saya sangat mendukung program Pemprov Bali, karena kebudayaan dan alam Bali memang perlu dijaga. Tidak hanya alam dan kebudayaan, agama Hindu juga perlu dijaga,” tegas Dean.

Baca juga:  Gubernur Koster Terima Dokumen UU Provinsi Bali, Gagasan Bersejarah Percepat Kemajuan Bali

Wisman Australia lainnya, Melisa juga menyadari alam dan budaya Bali harus dilestarikan, karena pariwisata Bali sangat tergantung pada kebudayaan itu sendiri. “Saya apresiasi program Pemprov Bali untuk mengundang wisatawan berkontribusi menjaga budaya dan alam Bali. Saya sangat mendukung karena saya cinta Bali,” ujar Melisa.

Selama 27 tahun, Claer yang merupakan seorang wisman asal Australia telah mengunjungi Bali, karena kecintaannya terhadap Pulau Bali. Untuk itulah, ia ingin memberitahu semua tentang program Pemprov Bali ini agar wisatawan turut berkontribusi menjaga alam dan budaya Bali. “Anda bisa turut membantu pemerintah dalam menjaga alam Bali dengan cara berdonasi seikhlas anda untuk masa depan tempat yang Kita cintai bersama ini. Saya dukung program ini, dan saya kira ini adalah ide yang sangat bagus,” apresiasi Claer terhadap Pemprov Bali yang dipimpin oleh Gubernur Koster. (kmb/balipost)

BAGIKAN