SINGARAJA, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster meninjau progres pembangunan Shortcut Singaraja-Mengwitani pada Titik 8 yang berlokasi di Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng pada, Rabu (3/8). Saat meninjau Gubernur Koster didampingi Kepala Dinas PUPR/Perkim Provinsi Bali, Nusakti Yasa Wedha, Kasatker Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali, Nyoman Yasmara, dan pelaksana proyek dari Sinar Bali-Citra, KSO.
Pembangunan Shortcut Singaraja-Mengwitani pada Titik 8 adalah satu kesatuan dari pogram pembangunan Jalan Baru Batas Kota Singaraja-Mengwitani Titik 7A, 7B, 7C. Ini, merupakan salah satu program prioritas di era kepemimpinan Gubernur Koster dalam bidang pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terkoneksi dan terintegrasi dalam visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Dalam laporannya, Kepala Dinas PUPR/Perkim Provinsi Bali, Nusakti Yasa Wedha yang didampingi Kasatker Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali, Nyoman Yasmara, dan pelaksana proyek dari Sinar Bali-Citra, KSO mengatakan pembangunan pada Titik 8 memiliki panjang trase rencana jalan dan jembatan sepanjang 1.564 m yang terdiri dari panjang trase jalan sepanjang 1.404 m dan panjang trase jembatan sepanjang 160 m. “Dalam capaian Pembangunan Jalan Baru Batas Kota Singaraja-Mengwitani Titik 7A, 7B, 7C dan Titik 8, saya laporkan progresnya sudah mencapai 64 persen dan akan selesai pada bulan November tahun 2022,” ujar Nusakti di hadapan orang nomor satu di Pemprov Bali ini.
Gubernur Koster menyatakan perkembangan progress pengerjaan Jalan Baru Batas Kota Singaraja-Mengwitani khusus pada Titik 8 cukup baik. Sehingga pembangunan yang direncanakan selesai pada bulan November tahun 2022 ini harus diselesaikan sesuai rencana, meskipun capaiannya sudah 64 persen dan masih ada cukup waktu untuk mengerjakannya.
Lebih lanjut, Gubernur Bali jebolan ITB ini meminta supaya bekerja dengan sebaik-baiknya sebagai bentuk komitmen, tanggung jawab untuk mewujudkan bangunan yang berkualitas dengan tepat waktu sesuai kontrak. Sehingga menghasilkan pekerjaan yang bermutu dan kualitasnya betul-betul dapat diandalkan kedepan serta menjadi infrastruktur yang sangat baik.
“Selama ini hanya menjadi wacana, tapi baru saat ini bisa diwujudkan berkat kebersamaan Pemerintah Provinsi Bali berupa pengadaan lahan, dan komitmen Menteri PUPR RI, Bapak Basuki Hadimuljono untuk membangun fisiknya. Jadi ini pembangunan suatu yang baik dan bagus, meskipun dalam situasi pandemi, anggarannya sama sekali tidak mengalami refocusing, sehingga pembangunannya tetap bisa dilaksanakan,” pungkas Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini. (kmb/balipost)