Suasana pertandingan di Stadion Pecangakan, Negara, Jembrana. (BP/Dokumen)

NEGARA, BALIPOST.com – Pertandingan delapan besar Liga Jembrana yang mempertemukan PS Persinuri (Nusasari) dan PS Putra Pahlawan (Air Kuning), Kamis (4/8) sore di Stadion Pecangakan, Negara ricuh. Kericuhan dipicu aksi salah seorang pemain yang mengejek ke Tribun suporter Persinuri usai laga berakhir.

Aksi ejekan itu membuat para suporter mengejar oknum pemain hingga ke kamar ganti. Kericuhan tersebut berhasil ditangani personil Kepolisian dari Polsek Kota Jembrana di-back up Polres Jembrana.

Kapolsek Kota Jembrana, Iptu I Putu Budi Santika, mengatakan kericuhan suporter dipicu saat akhir babak kedua pemain menuju ruang ganti. Saat melintas di depan tribun suporter PS Persinuri salah satu pemain PS Putra Pahlawan berteriak terkesan mengejek. Aksi itu membuat suporter PS Persinuri tersinggung, lalu mendatangi area ruang ganti pemain PS Putra Pahlawan, dengan berteriak-teriak mencari pemain tersebut.

Baca juga:  Antisipasi Arus Balik di Gilimanuk, Terminal Kargo Mulai Dioperasikan

Ketegangan penonton mulai terjadi di babak kedua setelah Putra Pahlawan dapat menyamakan skor menjadi 1-1 setelah tertinggal 1-0 di babak 1. Saat itulah terlihat suporter Persinuri memberikan dukungan lebih intens kepada para pemain.

Hingga akhirnya Putra Pahlawan membalikkan kemenangan 2-1 hingga pertandingan usai. “di seputar area ruang ganti pemain, kericuhan sempat terjadi, namun dapat dikendalikan dan ditangani oleh personil pengamanan Polsek Kota Jembrana dibackup personil Polres Jembrana, tidak sampai hal yang tak diinginkan,” kata Kapolsek Kota Jembrana.

Baca juga:  Korban COVID-19 di Bali Kembali Bertambah!! Ini Asalnya

Terpisah Ketua Askab PSSI Jembrana, I Ketut Tulis, Jumat (5/8), membenarkan sempat terjadi kericuhan usai pertandingan usai. “Informasi Ketua panpel, kericuhan dipicu terpancing salah satu pemain setelah pertandingan usai, tapi dapat ditangani,” katanya.

Peristiwa itu menurutnya tidak sampai ada pemukulan atau hal lainnya yang menimbulkam korban. Sejak awal Liga Jembrana digulirkan, Panpel menekankan ke semua club agar mengedepankan sportivitas. Kericuhan itu menurutnya hanya hampir terjadi dipicu saling ejek.

Baca juga:  Gelombang Tinggi di Pebuahan Lenyapkan Jalan

Berkaca dari peristiwa ini, memasuki laga 4 besar nanti seluruh tim akan dilakukan teknikal meeting (TM) dan kembali ditegaskan regulasi kompetisi berikut sanksi. Jika ada salah satu pemain yang melakukan tindakan pemukulan akan berdampak sanksi tim. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN