SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tumpukan sampah kian membuat kumuh jalur Bypass Prof. I.B Mantra wilayah Klungkung. Seperti pada titik simpang empat menuju Pantai Klotok, tumpukan sampah amat mengganggu kebersihan lingkungan sekitar.
TPA-TPA liar ini pun langsung disikapi Bupati Klungkung Nyoman Suwirta. Selepas memimpin kegiatan bersih-bersih sampah plastik dalam rangka Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-77 Tahun 2022, di Pantai Tegal Besar, dia berhenti di Jalan Bypass Ida Bagus Mantra perempatan menuju Pantai Klotok.
Ia bersama pejabat lainnya mengatasi tumpukan sampah yang berserakan di pinggir Jalan Bypass tersebut, yang nampak sudah menimbulkan bau busuk. Usai membereskannya, Suwirta mendatangi sejumlah warga sekitar, khususnya para pemilik warung.
Ia mengajak warga yang tinggal di sekitar tumpukan sampah tersebut untuk tidak membuang sampah sembarangan, apalagi itu sampah plastik hingga bertumpuk dan menyumbat saluran air got. Bupati Suwirta tidak henti-hentinya mengingatkan dan mengajak masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, dipilah langsung dari rumah sampah organik dan anorganik.
“Kesadaran dalam pengelolaan sampah dari rumah, harus terus disosialisasikan kepada warga. Dimanapun. Agar, warga semakin terbiasa, dan bergerak bersama-sama dalam program kita, yakni pengelolaan sampah berbasis sumber,” katanya.
Selain datang dari hulu sungai, sampah tersebut juga merupakan pembuangan dari warung-warung yang berada di pinggir bypass. Maka, Bupati Suwirta pun langsung menugaskan warga tersebut untuk melakukan pembersihan dan bertanggung jawab untuk mengontrol warga agar tidak membuang sampah sembarangan di sana lagi. “Selanjutnya tidak boleh buang sampah di sini lagi ya, bapak ibu sediakan tempat sampah di warung-warungnya, sampahnya dipilah jangan dibuang sembarangan apalagi dibakar,” tegas Bupati Suwirta.
Bupati Suwirta juga mendatangi masyarakat yang tinggal di hulu sungai dari jalur tersebut. Dia memperingatkan, jangan membuang sampah di sungai ataupun saluran air got, karena sampah tersebut dapat mencemari lingkungan, menghambat saluran air yang nantinya dapat menyebabkan banjir, dan ketika sampai di hilir sampah menumpuk dan merusak pemandangan. “Mari bersama-sama jaga lingkungan, buang sampah pada tempatnya, pilah sampah dari rumah, dan selalu sediakan tempat sampah di rumah, warung, maupun tempat lainnya,” tegas Bupati Suwirta. (Bagiarta/balipost)