Foto Dokumen - Seorang wanita berbelanja di supermarket di Distrik Congtai, Handan, Provinsi Hebei, China utara, 9 Juli 2022. (BP/Ant)

BEIJING, BALIPOST.com – Biro Statistik Nasional menyebutkan bahwa indeks harga konsumen (CPI) China, ukuran utama inflasi, meningkat 2,7 persen tahun ke tahun pada Juli. Harga nonmakanan naik 1,9 persen dari tahun sebelumnya, berkurang dari kenaikan 2,5 persen pada Juni, data NBS menunjukkan.

IHK inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi, naik 0,8 persen tahun ke tahun pada Juli, lebih rendah dari kenaikan 1,0 persen di bulan sebelumnya.

Baca juga:  Wabah Covid-19 di China Berisiko Bunuh 1,5 Juta Jiwa

Pada basis bulanan, IHK naik tipis 0,5 persen karena kenaikan harga daging babi dan sayuran segar, serta faktor musiman, kata Dong Lijuan, ahli statistik senior di NBS.

Harga makanan naik 3,0 persen dari bulan sebelumnya, menaikkan inflasi konsumen bulanan sekitar 0,53 poin persentase, menurut data. Secara khusus, harga daging babi, daging pokok di China, meningkat 25,6 persen bulan ke bulan pada Juli, sebagian karena keengganan beberapa peternak babi untuk menjual, sementara permintaan konsumen pulih, kata Dong dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (10/8).

Baca juga:  Jangan Lagi Bermimpi Datangkan Wisatawan, Kesehatan Masyarakat Bali Dipertaruhkan

Harga sayuran segar naik 10,3 persen karena suhu tinggi yang terus menerus di banyak wilayah negara, sementara harga buah segar turun 3,8 persen karena meningkatnya pasokan pasar.

Data pada Rabu juga menunjukkan bahwa indeks harga produsen China, yang mengukur biaya barang di gerbang pabrik, naik 4,2 persen tahun ke tahun pada Juli. (kmb/balipost)

BAGIKAN