MANGUPURA, BALIPOST.com – Progress pembangunan Pasar Seni Kuta yang sempat mengalami keterlambatan pengerjaan, optimis bisa dirampungkan sesuai kontrak di akhir Desember 2022. Namun, dalam pengerjaan, ada sejumlah perubahan dari rencana semula yang dilakukan.
Project Manager Tunas Jaya Sanur Bianglala KSO, I Nyoman Agus Sandika, Kamis (11/8), menerangkan, pembangunan Pasar Seni Kuta saat ini sudah menyentuh struktur kolom lantai 1. Saat ini, kata dia, pembangunan bagian pondasi lantai bawah sudah rampung dikerjakan. “Kami tetap optimis pembangunan Pasar Seni dapat rampung sesuai target. Kalau ada masalah lebih lanjut nanti akan ada pemaparan dari pemberi tugas, dan pengawas pasti kita konfirmasi untuk meminta solusi,” kata Agus, Kamis (11/8).
Dikatakannya, bangunan Pasar Seni Kuta didesain berlantai 3 dengan luasan area 15 x 90 meter persegi. Bangunan itu akan menghadap ke utara, di sebelah jalan masuk ke Pura Segara Pantai Kuta.
Nantinya, ketiga lantai bangunan itu semuanya diperuntukan bagi kios pedagang. Sedangkan area parkir berada di luar bangunan, yaitu hanya di sekitar area bangunan pasar seni.
Selain itu, pintu kios pedagang nantinya masih akan memakai rolling door. Desain kios tersebut diakuinya hampir sama seperti dulu, perbedaannya cuma pada pengaturan tempat yang saat ini dibuat berlantai 3.
Jumlah kios pedagang pada bangunan Pasar Seni Kuta ini nantinya mencapai 224 kios. Hal itu menyesuaikan dengan jumlah pedagang yang di data oleh pihak Desa Adat Kuta selaku pengelola.
Dalam setiap lantai bangunan nantinya akan berisi sekitar 76 kios yang akan ditempati pedagang. Untuk ukuran kios, luasan masing-masing 5 x 5 meter. Satu kios nantinya ditempati oleh 2 pedagang.
Dalam artian dua orang pedagang dalam satu kios nantinya masing-masing berukuran 2,5 x 5 meter persegi. Setiap lantai bangunan pasar seni nantinya akan dilengkapi masing-masing 2 toilet yang berada pada ujung timur dan barat. “Untuk pengaturan tempat nantinya akan dilakukan pengelola, termasuk kelengkapan meubelair juga nanti mereka yang mengatur,” jelasnya.
Sementara untuk lokasi parkir, nantinya akan berada di sekitar bangunan pasar seni (tidak termasuk dalam bangunan). Berdasarkan desain, pada area timur bangunan pasar seni nantinya juga akan diplot sebagai area parkir sementara.
Namun, hal itu tidak termasuk dalam skup proyek yang dikerjakan pihaknya, karena area itu merupakan area sisa. Lokasi area itu berada di dekat Pura Melanting, dengan luasan lahan itu sekitar 20 x 15 meter persegi.
Sejauh ini, pihaknya mengaku belum mengalami kendala pengerjaan di lapangan. Sehingga ia optimis pembangunan tersebut dapat rampung sesuai target.
Namun memang proses pengerjaan bangunan itu diakuinya sempat mundur dari rencana, karena proses relokasi dan pembongkaran. Semula pembangunan pasar seni dijadwalkan dapat terlaksana mulai awal Juni, namun hal itu mundur menjadi bulan Juli. “Berkaca dari sisa waktu, jadi teknis pengerjaan yang kami percepat. Kegiatan sekarang ada di dua tempat yaitu di fabrikasi (workshop) dan di lapangan. Untuk pembalokan yang kita kerjakan di fabrikasi sudah sebagian loading ke lokasi,” jelasnya. (Yudi Karnaedi/balipost)