AMLAPURA, BALIPOST.com – Jelang Peringatan Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, Bupati Gede Dana menghadiahi warga Tianyar dengan distribusi jaringan pipa Telaga Waja. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima Pengelolaan Sementara 3 jalur jaringan transmisi dan distribusi jaringan pipa Telaga Waja yang dibangun Pemkab Karangasem, Senin (15/8).
Dimana dasar penandatanganan Berita Acara tersebut berdasarkan Perjanjian Kerja Sama antara Kepala Dinas PUPRKP Prov. Bali dengan Kepala Dinas PUPRKP Kab. Karangasem Nomor 075/11/PKS/B.Pem.Kesra/V/2021 dan 075/60/PKS-DPUPR/PEM/2021 tentang Pelaksanaan Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum Telaga Waja.
Kepala Dinas PUPRKP Karangasem, Wedasmara dalam laporannya menyampaikan bahwa berdasarkan koordinasi yang dilakukan antara Dinas PUPR Kabupaten Karangasem dengan Dinas PUPRKIM Provinsi Bali melalui UPT PAM Provinsi Bali dan Perumda Tirta Tohlangkir, secara umum disepakati bahwa pihak UPT PAM Provinsi Bali akan mengelola jaringan transmisi pada stage pertama dari reservoar distribusi milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, sedangkan jaringan transmisi diatasnya beserta seluruh reservoar dan jaringan distribusi akan dikelola oleh Perurmda Tirta Tohlangkir.
Air Minum merupakan salah satu pelayanan dasar yang wajib mendapatkan perhatian dari pemerintah. Hal tersebut disampaikan Bupati Gede Dana dalam sambutannya, selain itu Dirinya juga menyatakan 3 jalur jaringan transmisi dan distribusi jaringan pipa telaga waja yang dibangun Pemkab. Karangasem berlokasi di Desa Tianyar Barat, Tianyar Tengah, dan Tianyar.
“Sebenarnya ini sudah lama didiskusikan, dengan banyaknya masalah yang dilewati dan keseriusan saya dan Pak Wakil akhirnya hal yang sangat dinanti ini terwujud juga, karena kami sangat ingin memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,”ujar Bupati Gede Dana.
Lebih lanjut Bupati Gede Dana mengatakan tidak akan berhenti sampai disini tapi akan terus bergerak mengoptimalkan potensi yang telah ada ,”karena kita ketahui bersama masih banyak masyarakat Karangasem khususnya di wilayah Kecamatan Kubu, Abang dan Seraya yang masih menghadapi masalah kekurangan air bersih. Namun hal tersebut harus dilaksanakan secara bertahap karena kondisi dan permasalahan di masing-masing tempat yang berbeda-beda,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Gede Dana juga menyatakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Telaga Waja merupakan Jaringan Perpipaan yang cukup besar bahkan boleh dikatakan terbesar di Indonesia yang panjangnya mencapai lebih dari 70 Km dengan kondisi topografi yang cukup ekstrim. Dalam pengoperasiannya tentu membutuhkan teknologi yang tinggi dan biaya operasional yang besar.
“Untuk itu kepada pihak pengelola perlu cermat dalam pengelolaannya sehingga keberlanjutan dari program ini dapat terjaga selama-lamanya. Hal ini penting untuk diketahui demi peningkatan layanan pemerintah khususnya dalam bidang air bersih. Masyarakat juga diharapkan bijak dan efisien dalam memanfaatkan air agar tidak terjadi pemborosan,” ujarnya. (Adv/balipost)