Korban kompor pembakaran jenazah yang meledak saat ngaben massal di Desa Adat Selat, Blahbatuh dilarikan ke RS. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Meledaknya kompor pembakaran jenazah saat Ngaben Massal di Kuburan Desa Adat Selat, Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Jumat (20/8) menyebabkan 6 orang dirujuk ke RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah, Denpasar. Menurut Kasubag Humas RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah, Dewa Kresna, enam pasien tersebut merupakan pasien yang mengalami luka cukup parah.

Dari semua pasien yang dirujuk ini, ada yang mengalami luka terparah sampai 94 persen. Sedangkan untuk pasien dengan kondisi luka terendah mencapai 38 persen.

Baca juga:  Desa Adat Kayubihi Gelar Ngaben Massal Tiap 5 Tahun

Ia menjelaskan semua korban ini sudah dilakukan perawatan. Yang terpenting kata dia, saat ini adalah menstabilkan kondisi pasien.

Untuk life support dengan resusitasi cairan mengganti cairan dari luka bakar. “Pasien luka bakar korban kompor meledak ada enam yang ke RSUP Prof Ngoerah. Dengan luka terberat 94 persen dan terendah 38%. Belum ada rencana tindakan karena masih menstabilkan kondisi pasien,” ujarnya.

Baca juga:  Bertambah Lagi, Korban Meninggal Kompor Jenazah Meledak di Blahbatuh

Sebelumnya, Direktur RSUD Sanjiwani, dr. Nyoman Bayu Widhiartha, M.M., Sabtu (20/8) menyampaikan ada enam pasien dirujuk ke RSUP Prof. Ngoerah karena mengalami derajat luka bakar di atas 50 persen. Mereka yang dirujuk itu, 3 warga Desa Adat Selat dan 3 tukang kompor asal Desa Pejeng dan Pejeng Intaran.

Ia menjelaskan Kadek Pramana Putra, (14), Gusti Made Budiarta (49), dan Gusti Ngurah Pradita (12) korban luka bakar di atas 50 persen dari Desa Adat Selat. Tiga Tukang Kompor, yakni Bagus Oskar (34), Kadek Dwi Putra Jaya (32), dan Ketut Adi Wiranata (32) juga bernasib sama. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Puluhan Anggota DPRD Badung Dites Urine
BAGIKAN