Warga berada di Setra Desa Adat Selat, lokasi meledaknya kompor pembakaran jenazah pada Jumat (19/8) malam. (BP/kup)

GIANYAR, BALIPOST.com – Tragis. Peristiwa meledaknya kompor pembakaran jenazah terjadi saat prosesi puncak ngaben massal di Setra Desa Adat Selat, Desa Belega, Blahbatuh. Ini, membuat sejumlah warga mengalami luka bakar dan dirawat di RS.

Kelian Adat Desa Adat Selat, Desa Belega, Blahbatuh, Wayan Suartawan, Sabtu (20/8), menceritakan sebelum kompor meledak, awalnya didengar suara seperti ban kempes. Kejadian itu saat puncak acara ngaben massal yaitu pengutangan sekitar pukul 19.00 WITA. Setelah terdengar suara ban kempes, ledakan terjadi.

Baca juga:  Prajuru Desa Adat Selat Undur Upacara Mecaru

Ia melihat warga berhamburan karena terkena sambaran maupun menjauhi api. “Saya tidak melihat secara jelas, karena terlalu jauh dari posisi kompor mayat yang meledak,” ucapnya.

Warga langsung bergegas membawa korban luka bakar ke rumah sakit. Kebetulan personel Polsek Blahbatuh sedang berpatroli sehingga cepat membantu menghubungi Damkar dan ambulance.

Ia mengatakan patut disyukuri, pembakaran tersebut merupakan pembakaran terakhir sehingga tidak terlalu banyak warga berjejal di sana. “Pembakaran sawa di barat sudah semua selesai tinggal terakhir di timur. Akhirnya, terjadi kompor mayat meledak,” jelas Suartawan.

Baca juga:  2018, Pendamping Bantuan Sosial Harus Lebih Kreatif dan Inovatif

Diakuinya, pihak prajuru memang tidak menyiagakan mobil Damkar untuk antisipasi jika terjadi kebakaran. Yang tersedia di TKP beberapa ember air yang akan difungsikan membersihkan tulang setelah dibakar.

Saat kompor meledak, sejumlah ember itu yang digunakan untuk menyiramkan air ke warga yang tubuhnya terbakar. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN