Kendarai Jip Terbuka, Gubernur Koster dan Kapolda Bali meninjau kesiapan venue dan infrastruktur G20. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Kapolda Bali, Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra meninjau proyek pembangunan venue dan sarana pendukung kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) di beberapa titik, Minggu (21/8). Peninjauan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana progres pembangunan infrastruktur terkait Presidensi G20 yang akan dilaksanakan November 2022.

Gubernur Koster yang mengendarai sendiri mobil jenis Jip terbuka pertama kali menyambangi Kawasan Konservasi Hutan Mangrove Tahura Ngurah Rai Jalan By Pass Ngurah Rai Pemogan, dan diterima langsung Bina Teknik Cipta Karya Kementerian PUPR Mochammad Sulton dan Kepala Satuan Kerja Herry Kurniawan. Gubernur asal Sembiran, Kabupaten Buleleng ini melihat langsung penataan di area pintu masuk, monumen G20, area plaza, beji, wantilan, jalur tracking mangrove, area persemaian, area penerima/lobby, menara pandang, viewing deck ke arah Teluk Benoa, dan area parkir di sekitar Waduk Muara berkapasitas 240 mobil.

Rombongan juga meninjau Kawasan Parkir Kepala Negara yang kini ditata mencapai 2,6 hektar dengan kapasitas hampir 500 unit kendaraan. Lokasi tempat parkir ini tidak jauh dari Tahura Ngurah Rai.  Pekerjaan yang dilakukan Adhi Karya dalam Kawasan Parkir Kepala Negara adalah pembangunan Gate Candi Bentar, penataan Pura, Pos Jaga Security, Gazebo Bale Bengong, pakir limousine berkapasitas 256 unit, fasilitas publik, ruang panel, kantin, water tank, dan parkir kendaraan darurat.

Baca juga:  Indonesia Perketat Kedatangan Orang Asing, Dua Negara Ini Masuk Penularan Tinggi

Juga didukung penguatan pada struktur jalan untuk mengantisipasi berat kendaraan dari para pemimpin negara yang diperkirakan bisa mencapai 20 ton per unit-nya. Secara umum, proyek yang menelan dana hingga Rp506,9 miliar ini telah telah mencapai progres 91,04 Persen.

Taman Hutan Raya Mangrove ini sebagai satu-satunya Tahura di Bali yang memiliki luasnya sekitar 1.373,5 hektar dan terdapat kekayaan ekosistem beragam. Secara administratif, Tahura Ngurah Rai berada di dua daerah yaitu Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.

Wilayah Badung berada di bagian selatan teluk, seperti Nusa Dua dan Tuban. Luasnya 627 hektare. Adapun yang di wilayah Denpasar di sisi utara, terutama Suwung dan Serangan, seluas 746,5 hektare.

Baca juga:  Komut BRI Bawa Obor Asian Games ke Lapangan Renon

Setelah itu, rombongan bertolak menuju kawasan Patung Dewa Ruci di simpang Jalan Bypass Ngurah Rai, Kuta, Badung. Proyek beautifikasi meliputi proyek pengecatan ulang patung serta preservasi jalan dan jembatan serta penataan lanskap, bundaran, pedestrian, dan median ruas jalan. Selain itu, pedestrian juga dipermak ulang dengan menggunakan batu andesit.

Selanjutnya, peninjauan juga dilaksanakan di Bundaran Ngurah Rai, Tuban. Proses beautifikasi di kawasan ini juga serupa dengan kawasan patung Dewa Ruci dengan ikon Patung I Gusti Ngurah Rai dan penanaman tumbuhan bunga-bungaan dan pohon perindang lokal.

Proyek ini merupakan pekerjaan keroyokan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Bina Marga, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Bali.

Kunjungan Gubernur Bali berlanjut meninjau Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kabupaten Badung. Areal yang akan menjadi pintu pertama kedatangan para kepala negara dan delegasi yang hadir dalam KTT G20.

Dalam pekerjaan proyek ini meliputi bangunan VVIP, pos jaga, ground water tank dan ruang pompa, pagar keliling dan gerbang, penataan lanskap, area drop-off dan drop on, serta relokasi instalasi Mekanikal, Elektrikal, Plumbing (MEP).

Baca juga:  Usai Bertemu Menteri BUMN, Gubernur Koster Pertegas Pembukaan Pintu Wisman

Revitalisasi Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai yang dominan berwarna putih ini mengusung tema arsitektur tradisional Bali, yang dikenal dengan nama Wantilan. Konsep ini diambil dari konsep bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan masyarakat adat Bali dan juga ditambah dengan ukiran ornamen, lukisan, dan tanaman khas Bali, seperti kain Songket Bali, tanaman Jepun Bali, Pucuk Rejuna, Jempiring, serta benda seni patung Garuda dan Singa Ambara Raja. Proyek ini memakan anggaran sebesar Rp51 miliar untuk menyambut tamu kenegaraan G20.

Peninjauan Gubernur Koster yang juga didampingi Kadis Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun, Kadis PUPR Provinsi Bali Nusakti Weda, Kadis Perhubungan Bali IGW Samsi Gunarta, dan Kepala Satpol PP Provinsi Bali Dewa Nyoman Rai Dharmadi berlanjut ke Kawasan ITDC Nusa Dua, Garuda Wisnu kencana (GWK) dan U-Turn Hotel Kempinski, Nusa Dua. (kmb/balipost)

BAGIKAN