Krama dan keluarga membawa jenazah Bagus Oscar ke Krematorium Pundukdawa, Klungkung pada Senin (22/8) untuk dilakukan prosesi kremasi. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Suasana duka menyelimuti prosesi kremasi Bagus Oscar Horizon yang menjadi salah satu korban jiwa meledaknya kompor pembakaran jenazah saat ngaben massal di Desa Adat Selat, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar pada Senin (22/8) di Krematorium Pundukdawa, Kecamatan Dawan. Pihak keluarga yang mendampingi prosesi ini nampak shock sebab selama ini korban yang berasal dari Banjar Intaran, Desa Adat Jero Kuta Pejeng ini dikenal sebagai tulang punggung keluarga.

Bagus Oscar baru bisa dikremasi pada hari ini setelah Yayasan Dharma Kusuma yang merupakan pengelola krematorium itu memberikan jadwal. Ketua Pelaksana Krematorium Dharma Kusuma Pundukdawa Mangku Wayan Ariana, saat ditemui di Sekretariat Krematorium Pundukdawa, mengatakan pihaknya menerima permintaan kremasi dari keluarga korban, sejak Sabtu sekitar jam 09.30 WITA.

Baca juga:  Bangkitkan Sektor Perekonomian Pemkab Resmikan Pasar Rakyat Semarapura

Ia mengatakan keluarga korban menghubungi petugas kremasi melalui telepon dan memohon jadwal kremasi. Ariana menegaskan, pihaknya kemudian memberikan jadwal kremasi sesuai dengan padewasaan pada hari ini.

Mangku Ariana menambahkan, dalam kremasi di Pundukdawa, ada beberapa proses yang dilalui jenazah. Pertama, ngulapin atau prosesi nunas di Pura Dalem dan Prajapati.

Sejumlah karangan bunga terpasang di Krematorium Pundukdawa, Klungkung saat pelaksanaan kremasi Bagus Oscar Horizon, Senin (22/8). (BP/Istimewa)

Kemudian dilanjutkan prosesi pembersihan jenazah. Prosesi dilanjutkan dengan munggah di tumpang salu, baru dilanjutkan dengan acara ngaskara, kapuput ida sulinggih. “Kebetulan hari ini ada enam sawa, jadi prosesi hari ini kapuput sami antuk enam sulinggih,” katanya.

Baca juga:  Bertambah Lagi, Korban Meninggal Kompor Jenazah Meledak di Blahbatuh

Ariana menambahkan, setelah ngaskara baru nyujur setra. Di setra ngemargiang tirta, dilanjutkan dengan ngeseng. Setelah jadi abu, ngereka, menjadi meraga suku tunggal, baru melaksanakan narpana pengiriman. Kemudian mamitang di Pura Prajapati dan Pura Dalem, sebelum dilanjutkan dengan nganyut ke Segara Goa Lawah dan ditutup dengan sembahyang.

Sebelumnya, Klian Adat Banjar Intaran Desa Adat Jero Kuta Pejeng, Wayan Sukerta, mengatakan jenazah diberangkatkan dari RSUP Prof. Ngoerah sekitar pukul 07.00 WITA. Selanjutnya jenasah tiba di Krematorium Punduk Dawa sekitar pukul 08.00 WITA.

Baca juga:  Desa Adat Selat Gelar Tradisi Siat Sarang

Sukerta menyampaikan mendiang sejak usia 3 tahun sudah ditinggal orangtuanya. Almarhum tinggal bersama kakeknya yang seorang pensiunan TNI Angkatan Darat. Semasa hidup, Bagus Oscar sempat bekerja sebagai karyawan Telkom. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN