Gempa yang mengguncang Bali pada Senin (22/8) sekitar pukul 16.36.33 WITA berlokasi di wilayah Pantai Selatan Klungkung, Bali. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gempa yang mengguncang Bali pada Senin (22/8) sekitar pukul 16.36.33 WITA berlokasi di wilayah Pantai Selatan Klungkung, Bali. Gempa tektonik ini menurut analisis BMKG diupdate parameternya dari 5,8 menjadi magnitudo M5,6.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,36° LS ; 115,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 47 km arah selatan Nusa Penida, Klungkung, Bali pada kedalaman 134 km. Menurut Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si., M.Si. dalam rilis yang diterima dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Baca juga:  PDRB Per Kapita Rp 54 Juta, Tapi Penduduk Miskin di Bali Capai 3,79 Persen

Dijelaskan gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Badung, Denpasar, Klungkung, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, dengan skala intensitas IV MMI, daerah Buleleng, Karangasem, Gianyar, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima dengan skala intensitas III MMI. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegasnya.

Hingga pukul 17.00 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). “Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” imbaunya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Banjir Kerap Terjadi, Kawasan Lovina akan Ditata Ulang
BAGIKAN