Suasana pengabenan Kadek Gian yang merupakan korban meledaknya kompor pembakaran jenazah saat ngaben massal di Desa Adat Selat, Kecamatan Blahbatuh. (BP/kup)

GIANYAR, BALIPOST.com – Pengabenan Kadek Gian Pramana Putra yang merupakan salah satu korban jiwa meledaknya kompor pembakaran jenazah saat ngaben massal di Desa Adat Selat, Kecamatan Blahbatuh digelar Selasa (23/8). Kelian Adat Desa Adat Selat Desa Belega Blahbatuh, Wayan Suartawan, menyampaikan upacara pengabenan melibatkan sanak keluarga, warga Desa Adat Selat, dan puluhan siswa SMPN 3 Blahbatuh yang merupakan teman dari mendiang.

Upacara pengabenan juga dihadiri puluhan teman sekolah Kadek Gian di SMPN 3 Blahbatuh.
Ketut Santhi Harta Tebuana, salah satu teman almarhum menyampaikan semasa hidup sangat humoris. Ini menyebabkan almahum memiliki banyak teman.

Baca juga:  Amankan Kedatangan Presiden, Polres Gianyar Kerahkan Ratusan Personil

Di sekolah, almahum cukup pintar, bahkan sempat mendapatkan rangking 10 besar di kelas. “Kami merasa sangat kehilangan teman bermain yang bisa diajak bercanda,” ucapnya.

Senada dikatakan teman lainnya, Gusti Putu Andika Putrawan, Gian merupakan sahabat karib yang senang diajak bercanda. Semasa hidup, almarhum memiliki kegemaran memodifikasi motor matic.

Saat ini motor miliknya yang dimodifikasi Alm menjadi kenangan terindah. “Selamat jalan Kadek Gian, kami tidak akan melupakan candamu,” tutur Andika Putrawan sambil mengusap matanya.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Bali Masih di 2 Digit

Kadek Gian pada Minggu (21/8) sekitar pukul 07.00 WITA menghembuskan nafas terakhirnya di RSUP Prof. Ngoerah. Selanjutnya jenazah dititipkan di RSUD Sanjiwani.

Pada Senin (22/8), jenazah dibawa dari RSUD Sanjiwani Gianyar ke rumah duka. Selanjutnya, Selasa (23/8) dilaksanakan rangkaian upacara pengabenan.

Upacara pengabenan diawali sekitar pukul 08.00 WITA dengan upacara memandikan jenazah. Selanjutnya upacara menek ke bale (bale selulung medaging pelengkung dan upacara bebantenan).

Acara selanjutnya pihak keluarga dan kerabat nunas tirta ning di Pura Taman Beji Magenda. Nunas Tirta Ning dilanjutkan upadesa. Semua upacara tersebut dilaksanakan pagi menjelang siang di rumah duka.

Baca juga:  PLN Dukung Pengelolaan Sampah Terpadu di Buleleng

Siang sekitar pukul 12.30 WITA, jenazah diberangkatkan dari rumah duka. Perjalanan bade diiringi gambelan angklung dan baleganjur. Para penabuh merupakan teman almarhum semasih hidup.

Wayan Suartawan menyampaikan setelah sampai di setra, jenasah diturunkan selanjutnya ditempatkan di lembu tempat pembakaran. Secara singkat upacara Kadek Gian di Setra Desa Adat Selat mulai persiapan metirta petulangan dilanjutkan pembakaran.

Sehabis pembakaran jenasah dilaksanakan nuduk galih ngereka tulang upacara prosesi Pedanda. “Selanjutnya, upacara nganyut ke pantai,” jelasnya. (Wirnaya/balipost)

BAGIKAN