Seorang penumpang pesawat melintas di dekat thermo scanner yang terpasang di Bandara Ngurah Rai, Bali. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Upaya pencegahan masuknya Cacar Monyet ke Bali, terus dilakukan. Untuk di pintu masuk Bandara Ngurah Rai, dilakukan beberapa penyesuaian.

General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan mengatakan pihaknya memasang sejumlah thermo scanner (alat pemindai suhu) untuk memeriksa suhu tubuh penumpang secara langsung. Total ada 6 unit thermo scanner yang telah ditempatkan pada setiap akses masuk menuju Terminal di Bandara itu, baik domestik maupun internasional.

Baca juga:  Di Badung, 20.145 Ekor HPR Belum Tervaksin

Ia merinci sebanyak 2 unit thermo scanner ditempatkan pada pintu masuk Keberangkatan Internasional, 2 unit pada Area Kedatangan Internasional, serta sisanya pada pintu masuk Keberangkatan Domestik. “Para petugas di Bandara senantiasa menggunakan masker serta meminimalisir kontak langsung dengan pengguna jasa, untuk mencegah penularan virus. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai juga secara rutin melakukan disinfeksi pada fasilitas-fasilitas yang berhubungan langsung dengan para pengguna jasa seperti troli, kursi tunggu, self check-in counter, dan lain sebagainya,” tambah Handy.

Baca juga:  Sehari Tak Jadi Penyumbang Terbanyak Kasus COVID-19, Kabupaten Ini Kembali di Posisi Pertama

Terkait dengan lalu lintas di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy menjelaskan bahwa tidak terdapat penurunan semenjak diumumkannya kasus cacar monyet di Indonesia pada 20 Agustus 2022. “Hingga tanggal 22 Agustus 2022, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai melayani 913.988 penumpang secara keseluruhan, dengan rata-rata 41.545 penumpang per harinya,” ungkap Handy.

Ia mengakui jika dibandingkan dengan Juli yang secara keseluruhan terdapat rata-rata 42.460 penumpang per hari, lalu lintas di bulan ini mengalami penurunan. “Namun itu karena saat ini merupakan periode low season,” jelasnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

Baca juga:  Masuknya Subvarian Omicron ke Bali, Konsekuensi Buka "Border" Internasional
BAGIKAN