Kapolsek Denut Iptu Putu Carlos Dolesgit merilis pengungkapan kasus judi togel online. (BP/ken)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tim Opsnal Polsek Denpasar Utara (Denut) menangkap tukang ojek, Andika Purwanto (36) di kamar kosnya, Jalan Pidada, Desa Ubung, Denpasar, Sabtu (27/8). Pengepul togel online ini beromzet Rp7 juta per bulan.

Kapolsek Denut Iptu Putu Carlos Dolesgit, didampingi Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi, Selasa (30/8) menjelaskan, pelaku berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur. Selama di Bali, tersangka Andika bekerja sebagai tukang ojek.

Baca juga:  Jelang Imlek, Polisi Diminta Gencar Patroli Malam

Kronologisnya, menurut Iptu Carlos, pada Sabtu (27/8) Tim Opsnal Polsek Denut mendapatkan informasi bahwa ada orang yang menjual nomor togel online Sidney, Singapura dan Hongkong di Jalan Pidada XII. Berdasarkan informasi tersebut dilakukan penyelidikan hingga akhirnya berhasil menangkap pelaku. “Kami mengamankan satu buah HP milik pelaku berisi situs Royal Toto,” ungkapnya.

Setelah diinterogasi, pelaku mengaku menjual togel online kurang lebih satu tahunan. Saat ditangkap pelaku menjual togel Rp228.000. Selain itu ditemukan satu buku catatan nomor togel, sebuah buku tabungan dan kartu ATM.

Baca juga:  Pemimpin Bali Harus Peka, Luhut Minta Judol hingga Narkoba Diberangus

Saat diperiksa, pelaku mengaku terpaksa jual togel online sejak sepi penumpang sebagai tukang ojek di Jalan Pidada, Denpasar, karena pandemi COVID-19. Pelaku menggunakan uang hasil dari berjualan togel online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Per hari, pelaku bisa jual togel Rp200.000 hingga Rp250.000. Keuntungan jika pemain kalah sebesar 3 persen dari jumlah pasangan pemain yang didapat. Jika pemain menang sebesar 10 persen dari uang kemenangan. “Setelah berkoordinasi dengan pembina fungsi satuan atas yaitu Polresta Denpasar untuk mengetahui pemilik situs dan pusat keberadaan situs tersebut. Setelah ditelusuri diketahui bahwa situs royal toto tersebut pusatnya ada di Amerika,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  MK Sebut Tak Ada Relevansi Bansos dan Peningkatan Perolehan Suara
BAGIKAN