BANGLI, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Bangli mulai mengaktifkan kembali pos pemungutan retribusi yang ada di jalur Penelokan menuju Kedisan sejak Kamis (1/9). Pos pungut itu khusus menyasar wisatawan yang datang dini hari.
Di hari pertama pos pungut itu diaktifkan, Pemkab meraup retribusi Rp 19 juta lebih. Aktivitas pemungutan retribusi di pos pungut Penelokan-Kediaan dilakukan selama tiga setengah jam mulai pukul 02.00-05.30 WITA.
Pos dijaga empat orang petugas pungut retribusi, satu orang petugas informasi, dan tiga orang petugas keamanan. Kegiatan pemungutan retribusi di pos itu juga melibatkan personil TNI dan Polri. “Kami libatkan petugas dari TNI Polri untuk pengamanan karena kan kegiatan di sana dilaksanakan dini hari. Jadi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangli I Wayan Sugiarta, Kamis (1/9).
Disebutkan, jumlah wisatawan yang dikenai retribusi di pos pungut tersebut kurang lebih 400 orang. Nilai retribusi yang mampu diraup sekitar Rp 19 juta lebih.
Sugiarta mengatakan kebanyakan wisatawan yang datang ke Kintamani dini hari itu tujuannya mendaki ke Gunung Batur. “Kebanyakan wisatawan asing,” ujarnya.
Kabid Destinasi Pariwisata I Gede Putu Budiastawa menambahkan pos pungut retribusi di Jalur Penelokan-Kedisan itu khusus untuk menjaring wstawan yang ke Kintmani saat dini hari. Di hari pertama pos pungut itu diaktifkan kembali, pihaknya menyebut tidak ada kendala yang berarti.
Hanya diungkapkan Budiastawa, masih ada beberapa guide atau travel yang belum siap dikenai retribusi. Sebab beberapa travel ada yang sudah menjual paket wisata jauh-jauh hari sebelumnya. “Kami sudah beri pengertian. Bahwa ke depannya retribusi ini sudah diaktifkan kembali,” terangnya.
Meski pemungutan retribusi di pos itu sudah berjalan kembali, sosialisasi masih terus dilakukan. Pegawai Disparbud pun akan turun langsung ke pos itu selama beberapa hari ke depan untuk mendampingi petugas pungut di sana.
Sebagaimana yang diketahui pemungutan retribusi wisata di Kintamani sebelumnya dilakukan di lima pos pungut yang ada di lima lokasi. Yakni di Bayunggede, Sekardadi, depan Museum Gunung Api, Sekaan dan Tunon.
Aktivitas pemungutan retribusi di kelima pos pungut itu dilakukan mulai pukul 06.00-18.00 WITA. Mulai Kamis (1/9), Pemkab melakukan pemungutan retribusi di jalur Penelokan-Kedisan dengan mengaktifkan kembali pos yang sudah ada di jalur tersebut. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk mengoptimalisasi pendapatan daerah dari retribusi wisata. (Dayu Swasrina/balipost)