Kesenian gong suling dipentaskan generasi muda Desa Adat Banjar Anyar Penebel. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Rampungnya jalan penghubung dua kecamatan di Kabupaten Tabanan, yakni Desa Sangketan Penebel dan Desa Wanagiri, Selemadeg, hasil kemanunggalan TNI/Polri, pemerintah daerah dan masyarakat setempat dalam program TMMD ke-114, Kodim 1619/Tabanan tentunya membawa berkah khususnya bagi warga Desa Sangketan. Apalagi, dengan potensi perkebunan yang dimiliki ke depan perkembangan agrowisata diharapkan bisa tumbuh dan berkembang untuk kesejahteraan masyarakat setempat.

Bendesa Adat Banjar Anyar, Desa Sangketan, Kecamatan Penebel I WayanSm Sadiana sangat memberikan apresiasi dan berterima kasih atas pelebaran jalan yang dilakukan dari program TMMD. Dimana, khusus untuk krama Desa Adat Banjar Anyar, Penebel yang dominan memiliki lahan perkebunan, seperti kopi, salak, durian dan manggis ke depan bisa lebih membantu dalam transportasi pemasaran.

Baca juga:  Berkat BKK, Desa Adat Sinabun Jalankan Pembangunan Fisik

Karena dengan adanya jalan penghubung yang lebih lebar kali ini, juga memangkas waktu untuk bisa sampai ke Kecamatan Selemadeg. “Dulunya ini jalan setapak. Kalaupun ingin ke Selemadeg harus memutar arah dan perlu waktu sekitar 1 jam. Kalau sekarang hanya 10-15 menit sudah sampai ke Desa Wanagiri Selemadeg,” terangnya.

Keberadaan jalan ini, bagi Sadiana ke depan juga
sangat mendukung konsep agro wisata yang menjadi
impian Desa Sangketan. Sebagai satu kesatuan wilayah tentunya desa adat sangat mendukung apapun program dari desa dinas terkait dengan pengembangan potensi agro wisata.

Baca juga:  Melasti, Desa Adat Nusasari Tampilkan Gong Adimradangga Yasa Kerthi

Apalagi potensi perkebunan memang sangat
menjanjikan, seperti kopi, salak, durian maupun manggis. Ditambah lagi keberadaan home stay juga sudah mulai ada di wewidangan desa adat. “Konsep agro wisata, tamu (wisatawan) selain bisa melihat tanamannya juga bisa diajak melihat cara pembuatan kopi. Jika perlu buatkan spot-spot untuk menikmati
cita rasa kopi hasil perkebunan di sini. Begitupun untuk komoditas lainnya seperti durian dan salak, yang jadi andalan,” jelasnya.

Baca juga:  Desa Adat Sesetan akan Melaksanakan Upacara Atma Wedana Massal

Selain potensi perkebunan, Desa Adat Banjar Anyar,
Penebel juga memiliki kesenian khas yang masih sangat dipercayai taksunya. Yakni gong suling. Kesenian gong suling ini kerap dipentaskan saat
pujawali atau piodalan di pura wewidangan desa.

Bahkan para generasi muda juga terlibat dalam eksistensi menjaga kesenian tersebut sampai saat ini. “Gong suling ini pernah dipentaskan di Jatiluwih, dan
merupakan kesenian sakral kerap dipentaskan saat piodalan,” pungkasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN