Suasana Desa Wisata Penglipuran. (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Desa Wisata Penglipuran akan tutup selama setengah hari pada 28 September mendatang. Penutupan dilakukan sehubungan adanya perayaan Hari Pariwisata Dunia atau World Tourism Day (WTD) yang akan berlangsung di Bali.

Manajer Desa Wisata Penglipuran I Wayan Sumiarsa Kamis (1/9) mengungkapkan sesuai surat yang diterima pihaknya dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), WTD akan dilangsungkan pada 27-28 September 2022. Pada tahun ini Indonesia mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah dan Bali dijadikan lokasi perayaan puncak peringatan hari pariwisata sedunia.

Baca juga:  Ini Kendala Penerapan Lima Hari Belajar di Sekolah

Dalam peringatan itu, direncanakan akan ada kegiatan technical visit ke Penglipuran. Kata Sumiarsa, berdasarkan informasi awal yang diterimanya dari pihak kementerian, akan ada sekitar 200 delegasi dan sekitar 40 menteri pariwisata dari berbagai negara yang berkunjung ke Penglipuran pada 28 September nanti.

Sehubungan adanya permintaan Kemenparekraf kepada Penglipuran untuk melakukan blocking area, Penglipuran pun merencanakan untuk tutup atau tidak menerima kunjungan wisatawan umum selama setengah hari pada 28 september dari pukul 08.00 hingga 13.00 WITA. Kebijakan penutupan setengah hari itu diambil Penglipuran untuk bisa memberikan suatu pengalaman lebih kepada delegasi yang datang.

Baca juga:  Sempat Tak Bisa Diakses, WhatsApp, IG, dan Facebook Mulai Normal

Sumiarsa mengaku pihaknya akan segera menyosialisasikan rencana penutupan setengah hari itu kepada wisatawan dan travel agent. “Rencananya mulai besok kami akan menyebarkan selebaran pemberitahuan ke travel agent serta wisatawan yang berkunjung ke Penglipuran,” ujarnya.

Sosialisasi lebih awal, menurutnya penting untuk dilakukan. Supaya bisa diketahui banyak pihak.

Sumiarsa berharap besar kegiatan WTD nanti bisa menjadi ajang promosi Penglipuran ke mancanegara. Sehingga ke depan Penglipuran semakin dikenal dunia. “Ini adalah momentum luar biasa bagi kami. Kami nanti akan tonjolkan ikon Penglipuran dan atraksi budaya kepada delegasi yang datang seperti memberikan pengalaman membuat gebogan, belajar tari Bali,” kata Sumiarsa. (Dayu Swasrina/balipost)

Baca juga:  Jelang Tawur Kesanga, Bangli Gelar Mapepada
BAGIKAN