Truk pengangkut material galian c saat parkir di pinggir jalan di objek wisata Candidasa. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Setiap harinya ada saja truk pengangkut material galian c yang parkir di pinggir jalan sepanjang objek wisata Candidasa, Desa Bugbug, Karangasem. Kondisi itupun dikeluhkan para wisatawan yang berkunjung maupun yang menginap di kawasan itu karena dinilai menimbulkan kesemrawutan.

Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Kariasa, Senin (5/9) mengungkapkan, truk galian c yang parkir di pinggir jalan tersebut hampir setiap hari terjadi. Mereka mendinginkan ban setelah melakukan perjalanan jauh.

Baca juga:  Kemenhub Respons Serius "Air Connectivity" Kemenpar

Kondisi itulah dikeluhkan oleh wisatawan, para pekerja, ataupun masyarakat sekitar. “Kondisi itu sudah sejak lama. Hanya saja, saat COVID-19 tamu agak sepi, tidak ada yang mengeluhkan. Tapi, saat ini setelah pariwisata sudah mulai bangkit, dan dilihat oleh para wisatawan kurang baik dan terganggu makanya dikeluhkan,” paparnya.

Kariasa, menambahkan, selain dapat mengganggu pariwisata, truk yang parkir di pinggir jalan tersebut juga dinilai mengganggu lalu lintas. Belum lagi saat truk kosong akan menuju ke Kota Amlapura. Umumnya mereka memacu kendaraan dengan kecepatan sangat tinggi, sehingga sering membuat wisatawan histeris.

Baca juga:  Pascateror Jatim, Pariwisata Karangasem Relatif Stabil

“Kami berharap pihak yang terkait, utamanya para sopir truk supaya saling memahami dan memperhatikan rambu-rambu lalu lintas dengan baik. Dan pihak berwajib agar bisa mengedukasi dan memberikan perhatian atas hal tersebut demi kebaikan bersama,” harap Kariasa. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN