DENPASAR, BALIPOST.com – Korban jiwa COVID-19 masih terus dilaporkan Bali. Dalam 15 hari terakhir ini, jumlah korban jiwa harian cukup signifikan.
Kabar baiknya, kasus baru yang dilaporkan terus mengalami penurunan, bahkan dalam 3 hari terakhir sudah di bawah 50 orang. Selain itu, pasien sembuh juga meningkat signifikan. Bahkan per Senin (5/9), dilaporkan 143 orang telah sembuh.
Terkait masih dilaporkannya kasus meninggal dunia dalam update harian, dibenarkan Sekretariat Satgas Penanganan COVID-19 Bali, Made Rentin. Ia mengatakan setelah ditelusuri ternyata terdapat 3 penyebabnya, yaitu lansia, komorbid, dan belum vaksinasi.
“Dalam waktu dekat Satgas akan mengumpulkan para pimpinan rumah sakit yang menangani COVID-19, untuk mendiskusikan dan mengambil langkah strategis terhadap kasus meninggal dunia ini,” kata Rentin dalam keterangan tertulisnya.
Ia mengatakan lansia memang termasuk dalam kelompok rentan, apalagi jika memiliki riwayat penyakit bawaan (Komorbid). “Arahan Bapak Gubernur (Ketua Satgas) sangat jelas, jika lansia dan kelompok rentan lainnya ditemukan positif (terkonfirmasi COVID-19), wajib dibawa ke RS untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif serta mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan tiba-tiba terjadi kondisi darurat,” tegasnya.
Ia juga menambahkan arahan Satgas Nasional, warga yang punya komorbid sudah dapat diberikan vaksin setelah mendapat rekomendasi dari dokter yang merawatnya.
Saat ini, Bali mayoritas berada di zonasi risiko rendah atau kuning. Sebanyak 7 kabupaten ada di zona ini, yakni Badung, Gianyar, Jembrana, Klungkung, Karangasem, Bangli, dan Buleleng. Sementara itu, ada 2 kabupaten/kota di zona risiko sedang atau orange, yaitu Tabanan dan Denpasar.
Untuk kasus aktif, per 5 September jumlahnya mencapai 652 orang dengan 19,33 persen atau 126 orang dirawat di RS rujukan. Untuk bed occupancy rate (BOR), di ruang intensif (ICU) sebanyak 10,50 persen dan Non-intensif sebesar 5,90 persen.
Saat ini terdapat 526 penderita COVID-19 atau 80,67 persen menjalani isolasi mandiri. Sementara isolasi terpusat jumlahnya nihil meskipun terdapat 6 lokasi isoter dengan jumlah 739 tempat tidur disiapkan. (Diah Dewi/balipost)