DENPASAR, BALIPOST.com – Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Selasa (6/9), mengatakan wisatawan mancanegara (wisman) mengeluhkan mahalnya harga tiket penerbangan ke Bali. Namun, kebijakan terkait harga tiket ini dikatakannya bukan kewenangan Pemprov Bali.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengomentari kenaikan harga bahan bakar minyak yang diakui akan berdampak pada kenaikan harga barang dan jasa. Tapi, hingga saat ini dampak kenaikan harga BBM belum dirasakan signifikan.
“Sementara sih belum kita lihat ya, yang jelas dampaknya pasti harga naik. Astungkara untuk konsumsi pariwisata masih rendah, kalaupun naik harganya mungkin tidak akan dirasakan karena Hotel-hotel juga belum full jadi terhadap wisatawan mungkin sedikit dampaknya,” ujar Wagub Cok Ace seusai Rapat Paripurna DPRD Bali, Senin (5/9).
Dalam hal ini, Cok Ace mengatakan pemerintah sudah membuat kebijakan dalam bentuk BLT atau Kartu Subsidi. Namun, bantuan subsidi tersebut saat ini sedang dilakukan penyaringan agar tepat sasaran.
Terkait stimulus dari Pemerintah Provinsi Bali untuk pelaku pariwisata atau transportasi belum ada sampai saat ini. “Kita lihat juga sekarang negara-negara asing masih dalam masa kesulitan. Saya rasakan memang berat. Sabar saja, mari kita optimalkan apa yang kita miliki sekarang yang biasanya kita lakukan. Mohon maaf yang ada di Bali saya lihat kita sering jalan-jalan, mungkin hal-hal itu yang harus kita hemat. Kemudian fasilitas yang disediakan oleh pemerintah, seperti publik transportasi mari kita manfaatkan itu secara maksimum,” imbuhnya.
Terkait inflasi, Wagub Cok Ace mengatakan ada berapa komponen yang menyebabkan inflasi. Seperti, cabai merah dan bawang putih. Namun dengan kenaikan harga BBM ini akan agak sulit menghindari kenaikan harga di sektor lainnya. (Winatha/balipost)