Tangkapan layar pengerjaan proyek penataan kawasan Pura Agung Besakih. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Warga mengeluhkan proses pengerjaan proyek penataan kawasan Pura Agung Besakih, khususnya proyek di dekat Setra Desa Adat Besakih, Banjar Batumadeg. Keluhan muncul setelah viralnya video di media sosial (medsos) yang memperlihatkan pekerja mencampur material tanah bukan pasir dengan semen di salah satu lokasi penataan.

Di dalam video tersebut, terlihat sejumlah pekerja tengah mengerjakan proyek itu. Ada pekerja yang sedang memasang batako untuk tembok, ada juga pekerja yang terlihat bekerja mencampur material tanah dengan semen bukan dengan pasir.

Baca juga:  Penataan Besakih, Pemerintah Diminta Siapkan Tempat Berjualan Sementara

Bahkan, pembuat video langsung menanyakan terkait hal itu. Apakah ini sudah sesuai standar atau tidak karena bukan pasir yang dicampur tapi tanah.

Salah seorang warga Wayan Ariawan, dalam postingannya mengaku sangat salut sekali atas kepedulian warga yang telah mengunggah permasalahan tersebut. Ini dianggap bentuk pengawasan dari masyarakat karena uang yang digunakan dalam proyek tersebut adalah uang rakyat.

“Atas kejadian yang di laporan masyarakat tersebut, kami minta kepada pemerintah, gubernur, bupati dan instansi terkait agar segera turun meninjau proyek tersebut agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar, segera untuk mengambil langkah langkah yang diperlukan untuk penyelamatan proyek tersebut,” ujarnya.

Baca juga:  Cuaca Tak Menentu, Pengunjung Pantai Kuta Diminta Waspada

Ia menambahkan, pihaknya juga minta kepada aparat penegak hukum agar segera turun untuk melakukan pengusutan dan penyelidikan terkait dengan proyek tersebut karena menelan biaya begitu besar. Apabila ada dugaan penyelewengan atau korupsi dalam proyek tersebut, agar diusut dan diambil tindakan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Klian Banjar Batumadeg, I Putu Eka Januarta, mengaku dirinya tak tahu video viral di media sosial. “Baru saja saya lihat dan tonton video itu,” ucapnya, Sabtu (10/9).

Baca juga:  Penataan Besakih, Warga Belum Terima Ganti Rugi Tak Mau Digusur

Dia mengatakan karenw cukup banyak proyek dan berlangsung cukup lama, pihaknya tidak pernah fokus ke 1 titik. Hanya melihat dari jalan raya.

Jika memang itu benar seperti itu, pihaknya sangat menyayanhkan kontraktor atau pemborong yang melakukan itu. “Terlebih itu proyek nasional dengan anggaran yang sangat besar, kalau sampai seperti itu sangat disayangkan,” imbuhnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN