Banjar Tampakgangsul, Desa Dangin Puri Kauh, Denpasar Utara akan menggelar Karya Ngenteg Linggih, Pedudusan Alit, Mupuk Pedagingan, Caru Rsi Gana, dan Jempong Asu. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Banjar Tampakgangsul, Desa Dangin Puri Kauh, Denpasar Utara akan menggelar Karya Ngenteg Linggih, Pedudusan Alit, Mupuk Pedagingan, Caru Rsi Gana, dan Jempong Asu. Sebelumnya, upacara serupa seperti ini sempat digelar sekitar tahun 1953 yang lalu.

Karya di merajan Balai Banjar Tampakgangsul ini nantinya dipuput tiga sulinggih. Yakni, Ida pedanda Gede Made Karang dari Griya Karang Tampakgangsul, Ida Pedanda Gede Oka Mas dari Griya Satria, dan Ida Pedanda Gede Oka Karang dari Griya Lumintang.

Ketua Umum Panitia Karya, I Wayan Sugitha SH, Minggu (11/9) menerangkan pelaksanaan karya ini merupakan Upacara Dewa Yadnya di periyangan banjar. Ritual ini kembali dilangsungkan sebagai wujud bakti krama pada para leluhur yang berstana di Pura Merajan Banjar Tampakgangsul. “Kita sebagai Umat Hindu percaya akan adanya para leluhur yang melinggih di periyangan banjar. Untuk itulah kita menghaturkan bakti,” terang Sugitha.

Baca juga:  Usai Pemugaran, Banjar Bingin Kusamba Gelar Ngenteg Linggih Pura Pujut Gempel

Lebih lanjut, Sugitha berharap dengan dilangsungkannya upacara ini, kedamaian di masyarakat dan lingkungan dapat tetap terjaga. Untuk dana penyelenggaraan karya dari diperoleh yayasan Banjar Tampakgangsul, sumbangsih masyarakat, dan pemerintah. “Semoga semua warga Tampakgangsul, baik warga asli maupun pendatang mendapatkan keselamatan,” paparnya.

Ditambahkannya, rangkaian Karya Ngenteg Linggih, Pedudusan Alit, Mupuk Pedagingan, Caru Rsi Gana, dan Jempong Asu di Banjar Tampakgangsul telah dimulai dengan pelaksanaan matur piuning, nanceb tungguh, dan mejaya-jaya panitia karya pada Sabtu (10/9). Kemudian akan digelar melaspas, mendem pedagingan, dan mecaru pada Sabtu (1/10).

Baca juga:  Terpapar Polusi Bau hingga Asap, Warga Penyanding TPA Suwung Minta Segera Olah Sampah

Selanjutnya Sabtu (7/10) akan dilaksanakan melasti dan mulang pekelem di Pantai Padanggalak, Denpasar. Dan puncak karya dilangsungkan pada Senin (10/10). Setelah itu, tiga harinya, yakni Kamis (13/10) digelar ritual nyenuk dan ngaturang penyineban.

Sementara itu, Jro Mangku Gede Dalem Majelangu Denpasar menuturkan, karya ini pada umumnya diadakan tiap tiga puluh tahun sekali. Dalam upacara nantinya, semua pelinggih yang ada di periyangan banjar akan dipelaspas dan dipendem pedagingan. “Semua pelinggih yang ada di merajan Banjar Tampakgaksul, termasuk balai kulkul. Semuanya akan dipelaspas dan dipendem pedagingan,” terang Jro Mangku. (Eka Adhiyasa/balipost)

Baca juga:  Hari Ini, Jalur di Catus Pata Tegallalang Ditutup
BAGIKAN