Kombes Pol. Endra Zulpan. (BP/Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Aksi unjuk rasa digelar di beberapa titik pada Senin (12/9). Polda Metro Jaya menyiagakan sedikitnya 6.142 personel gabungan TNI-Polri dan pemerintah daerah untuk pengamanan.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan personel gabungan tersebut telah disebar di lokasi unjuk rasa antara lain Bundaran Patung Arjuna Wiwaha (Patung Kuda) dan Gedung DPR/MPR RI. Terkait aksi unjuk rasa tersebut, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menyiapkan pengalihan arus lalu lintas dalam rangka pengamanan aksi unjuk rasa.

Baca juga:  Sebuah Rumah di Abianbase Digerebek Polda Bali

“Diimbau kepada masyarakat untuk menghindari sekitaran Bundaran Patung Kuda Monas, ruas jalan Abdul Muis dan Medan Merdeka, Harmoni , Gedung DPR / MPR, dikarenakan adanya kegiatan penyampaian pendapat oleh elemen masyarakat,” demikian dilansir dari akun Twitter Ditlantas Polda Metro Jaya @TMCPoldaMetro.

Adapun skema pengalihan arus lalu oleh pihak kepolisian di sekitar istana kepresidenan sebagai berikut :

1. Arus lalu lintas dari arah Bundaran HI menuju Jalan Merdeka Barat dialihkan ke Jalan Budi Kemuliaan atau Jalan Merdeka Selatan.

Baca juga:  Diawali Suara Ledakan, SPBU Ceningan Terbakar

2. Arus lalu lintas dari arah Tugu Tani menuju Jalan Merdeka Utara dialihkan ke Jalan Perwira (situasional).

3. Arus lalu lintas dari arah Jalan Hayam Wuruk menuju Jalan Majapahit/Jalan Merdeka Utara dialihkan ke Jalan Juanda atau ke Jalan Suryopranoto

4. Arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis menuju Jalan Gajah Mada dialihkan ke Jalan Tanah Abang Satu.

Sedangkan rekayasa lalu lintas di depan Gedung DPR/MPR RI akan dilakukan situasional, menyesuaikan kondisi aksi unjuk rasa.

Baca juga:  Rekrutmen RSBM, DPRD Bali Pertanyakan Pengadaan Alat CAT

Menurut informasi yang dihimpun, Senin ini beberapa elemen masyarakat akan menggelar aksi unjuk rasa dan penyampaian pendapat di sekitar Istana Negara.

Salah satu tuntutan dalam unjuk rasa tersebut adalah menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Sebelumnya, pemerintah menaikkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, solar subsidi dari Rp5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter sejak Sabtu 3 September 2022 pukul 14.30 WIB. (kmb/balipost)

BAGIKAN