DENPASAR, BALIPOST.com – Jalan Tol Jagat Kerthi Bali yang digroundbreaking oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimulyono bersama Gubernur Bali, Wayan Koster di wilayah Pekutatan, Sabtu (10/9) dinilai akan membawa perubahan. Tak hanya bagi Kabupaten Jembrana namun juga Tabanan.
Bahkan, Jembrana yang berjuluk Gumi Mekepung menargetkan mengalami masa keemasan di 2026. “Saya sebagai Bupati Jembrana berterimakasih kepada Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster yang telah meng-create atau menciptakan, serta berjuang bersama rakyat mewujudkan Jalan Tol Jagat Kerthi Bali. Pembangunan ini sangat membuat masyarakat di Kabupaten Jembrana bahagia, karena kami sudah merancang dengan adanya Jalan Tol Jagat Kerthi Bali, maka ditargetkan Jembrana Emas akan terwujud di 2026 mendatang,” kata Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, Selasa (13/9).
Sementara Akademisi Politeknik Negeri Bali, Ir. Putu Dana Pariawan, M.Sc., MIHT., memandang jalan tol yang dibangun di masa pemerintahan Gubernur Koster sepanjang 96,21 km ini sangat memberikan kemudahan dalam aspek mobilitas serta kemudahan di dalam mengakses wilayah. Saat ini, kondisi akses masih terganggu akibat jumlah volume kendaraan yang masuk tidak sesuai dengan kapasitas jalan yang ada.
Sehingga, Jalan Tol Jagat Kerthi Bali diharapkan membantu berkembangnya wilayah yang dulunya agak sulit terjangkau karena jaraknya yang jauh. “Dengan dimulainya pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Bali juga memberi dampak positif atau kemudahan akses kepada angkutan barang atau logistik yang melalui jalan poros nasional dari Jawa, Bali dan NTB. Hal ini lebih bermanfaat lagi, apabila ujung exit Jalan Tol Jagat Kerthi Bali yang sekarang ini berada di Mengwi, Kabupaten Badung bisa disambungkan sampai ke arah timur atau Jalan Bypass Ida Bagus Mantra dan disambungkan juga hingga ke arah selatan yaitu dengan Jalan Tol Bali Mandara,” jelas Insinyur dari Politeknik Negeri Bali ini.
Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya juga memberikan apresiasi terhadap gagasan dan ide yang dilaksanakan oleh Gubernur Koster. Jalan Tol Jagat Kerthi Bali dikatakan Bupati Gede Sanjaya sangatlah penting keberadaannya untuk mengurangi kemacetan dan menekan angka kecelakaan yang selama ini kerap terjadi di wilayah Tabanan pada khususnya.
“Hampir setiap hari ada korban jiwa dari jalur Negara-Tabanan, karena kita ketahui bersama jalur lalu lintas di Tabanan ini ada salah satu jalur tengkorak yang memang sangat mengerikan,” ungkapnya.
Sehingga bupati yang bergelar doktor ini menilai gagasan dan ide Gubernur Koster sangatlah baik. “Saya meyakini juga akan mulai dirasakan manfaat ekonominya oleh Kabupaten Tabanan, karena Jalan Tol Jagat Kerthi Bali telah menyediakan ruang interchange di wilayah Soka dan Wonosari,” ujarnya.
Dengan adanya interchange ini, ia menilai bisa memberikan dampak terhadap UMKM Kabupaten Tabanan dan menjadi pusat cargonya Pulau Bali, ketika nanti logistik dari Jawa transit di cargo ini. “Mudah-mudahan pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Bali cepat diselesaikan sesuai harapan Bapak Menteri PUPR dan Bapak Gubernur Bali,” jelas Bupati Tabanan. (kmb/balipost)