Tim Tenis Porprov Buleleng. (BP/Istimewa)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Selama ini tim tenis lapangan Buleleng langganan juara umum Porprov Bali. Hal itu terbukti di ajang Porprov Bali XIV/2019, di Tabanan, tim tenis Buleleng meraup 5 emas, dari total 7 nomor yang dipertandingkan.

Bahkan, tim tenis Buleleng siap mempertahankan gelar juara umum hajatan multievent dua tahunan antarkabupaten dan kota se-Bali. Kapten tim Kadek Agus Satria Winaya, di Singaraja, Selasa (13/9), menerangkan, tim tenis Buleleng sudah memasuki pemusatan latihan sentralisasi sejak 20 Agustus sampai dengan 20 November. “Kenyataannya, cabor tenis dimajukan menjadi 10-16 November, mengambil venue pada dua lapangan, yakni di Lapangan Bhuwana Putra dan Lapangan Jineng Dalam FOK Undiksha Singaraja,” beber Satria yang akrab disapa Bombom ini.

Baca juga:  Hari Ini PAS-Sutjidra Bacakan Pidato di Hadapan 500 Tamu Undangan

Dikemukakan, materi petenis Porprov Buleleng seperti Bombom, Gede Fallyawan Eka Putra, Nyoman Suma Indrawan, Komang Akda Wijaya Gusba, serta Ariel Wahyu. Sedangkan di sektor putri bertumpu pada Desak Monica, Cantika, Komang Gina K. Dewi, Tria Mulyani, serta Indira Wahyu.

Ia merinci, Porprov sebelumnya, tim tenis Buleleng menyabet 5 emas, di nomor beregu putra dan putri, tunggal putra dan putri, serta ganda putri. Sementara dua nomor yang lepas adalah ganda putra dan ganda campuran (mix). “Untuk tim putra dilatih Putu Yasa, dan tim putri ditangani Sumarta ‘Kobog’,” terang Bombom.

Baca juga:  Tabanan Bikin Lintasan Panjat Tebing dan Rehab Debes

Menurut dia, cabor tenis lapangan tidak membatasi usia atletnya, sampai ke Pra PON, hingga PON. Hanya, Bombom menyoroti minimnya turnamen di Bali, mengakibatkan petenis berlatih melulu, tanpa bertanding. “Padahal. bagi seorang petenis sangat perlu turun lada kejuaraan. Tujuannya, untuk mengevaluasi penampilan, sejauh mana materi latihan bisa diterapkan di lapanagan, sekaligus menambah jam terbang,” ujarnya.

Bombom juga menyarankan, pembinaan tenis lebih menggeliat lagi, sembari mencari perankingan atlet. Caranya, tiap Pelti kabupaten dan kota mengirimkan petenis terbaiknya, guna didata peringkatnya. “Dulu, upaya ini pernah dilakukan dan atlet mendapat sekadar dana pembinaan, guna meringankan beban orangtuanya,” jelasnya.

Baca juga:  Kejari Buleleng Musnahkan Barang Bukti Puluhan Perkara, Ini Dominasi Kasusnya

Ia menambahkan atlet yang masuk peringkat juga siap diterjunkan ke kejurnas. (Daniel Fajry/balipost)

BAGIKAN