Salah satu pura di Yeh Buah. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Desa Adat Yeh Buah terletak di sisi paling utara Desa Yeh Embang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Meski hanya memiliki sekitar 300 kepala keluarga dengan latar belakang daerah berbeda, namun disatukan dalam awig-awig desa adat. Uniknya desa adat ini, selain berbatasan langsung dengan hutan, juga di masing-masing banjar terbentuk atau mencirikan darimana asal (bangsal) mereka. Di desa adat ini terdapat empat banjar adat di antaranya Banjar Adat Gianyar, Banjar Adat Bangli, Banjar Adat Gulingan dan Banjar Adat Badung.

“Masing-masing banjar menunjukkan dari mana penduduknya datang. Dulu para penglingsir kami dari berbagai wilayah di timur. Membuka lahan hutan (alas) sekitar tahun 1939 untuk permukiman dan sekarang menjadi satu dalam satu desa adat,” ujar Bendesa Yeh Buah, I Ketut Merta Punia.

Baca juga:  Desa Adat Bedha Terus Tata Desa Wisata

Karena dari berbagai wilayah, di masing-masing banjar adat atau bangsal, memiliki perarem berbeda-beda mengikuti drestha asal. Misalnya, terkait upakara yadnya dengan perarem berbeda, namun tetap tidak keluar dari awig-awig Desa Adat Yeh Buah. Merta Punia menyebutkan dengan perarem yang berbeda di masing-masing banjar, menjadi keunikan desa adat ini. Tetapi tersatukan dalam desa adat. Dengan beragamnya asal penglingsir krama, juga tidak menghalangi dalam berkehidupan di dalam satu desa adat. “Nilai-nilai yang dipupuk para penglingsir kami, mempersatukan kami dalam satu desa adat. Kami banyak belajar dari penglingsir, bagaimana membangun dalam satu desa adat,” terangnya.

Baca juga:  Desa Adat Kutapang Lestarikan Tradisi “Ngarak Bade” di Pantai

Dari mulanya hanya beberapa KK di awal tahun 1939, kini sudah berkembang menjadi beberapa generasi hingga berjumlah kurang lebih 300 KK. Dan banyak juga krama yang bertransmigrasi ke luar Bali, tetapi tidak lupa dengan tempat lahir mereka. Sehingga masih masuk krama desa adat Yeh Buah. Pihaknya juga bersyukur dengan program Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang digagas Gubernur Wayan Koster ini dapat memperhatikan desa adat dengan kearifan lokal masing-masing. Saat ini, desa adat tengah fokus dalam pembangunan Pura Dalem untuk penyenderan. “Kita fokus penataan Pura Dalem, karena di tahun 2024 nanti ngenteg linggih. Sehingga agar bisa selesai 2023,” terangnya.

Baca juga:  Jangan Gengsi Berbahasa Bali

Selain dari anggaran desa, juga dari gotong royong krama desa. Desa Adat Yeh Buah ini merupakan bagian dari Desa Yeh Embang Kauh. Di mana di wilayah desa dinas ini terdapat empat desa adat yakni Desa Adat Yeh Embang Kauh, Desa Adat Kedisan, Desa Adat Munduk Anggrek Kaja dan Desa Adat Yeh Buah. Hanya saja, posisi wilayah Desa Adat Yeh Buah berada paling atas berdampingan dengan hutan. Dengan mayoritas krama bekerja dari sektor perkebunan. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN